JAKARTA. Standard Chartered Indonesia masih berkomitmen melanjutkan bisnis di Tanah Air. Country Head Commercial Banking Standard Chartered Bank Indonesia Irvan Noor menyampaikan, piaknya masih ingin menjadi besar di masa-masa mendatang, karena Indonesia menjadi negara berkembang yang pesat terhadap pertumbuhan ekonomi kelas menengah. Bank yang berpusat di Inggris ini membidik pertumbuhan kredit sebesar 12%-13% di tahun 2016. Artinya, perusahaan akan mencapai kredit sekitar Rp 39,28 triliun per akhir tahun 2016 dari asumsi realisasi kredit sebesar Rp 26,80 triliun per akhir tahun 2015. Tahun lalu, perusahaan mencatat penurunan kredit sebesar 10,34%. Irvan bilang, perusahaan akan membagi rata porsi kredit untuk mencapai pertumbuhan kredit yang sehat. Misalnya, aliran kredit ke beberapa sektor dibatasi 8%-10% terhadap portofololio kredit. "Sektor kredit yang masih potensial seperti makanan dan minuman, industri plastik, garmen dan bahan kimia," kata Irvan, Selasa (26/4).
Standard Chartered ingin genjot kredit 13%
JAKARTA. Standard Chartered Indonesia masih berkomitmen melanjutkan bisnis di Tanah Air. Country Head Commercial Banking Standard Chartered Bank Indonesia Irvan Noor menyampaikan, piaknya masih ingin menjadi besar di masa-masa mendatang, karena Indonesia menjadi negara berkembang yang pesat terhadap pertumbuhan ekonomi kelas menengah. Bank yang berpusat di Inggris ini membidik pertumbuhan kredit sebesar 12%-13% di tahun 2016. Artinya, perusahaan akan mencapai kredit sekitar Rp 39,28 triliun per akhir tahun 2016 dari asumsi realisasi kredit sebesar Rp 26,80 triliun per akhir tahun 2015. Tahun lalu, perusahaan mencatat penurunan kredit sebesar 10,34%. Irvan bilang, perusahaan akan membagi rata porsi kredit untuk mencapai pertumbuhan kredit yang sehat. Misalnya, aliran kredit ke beberapa sektor dibatasi 8%-10% terhadap portofololio kredit. "Sektor kredit yang masih potensial seperti makanan dan minuman, industri plastik, garmen dan bahan kimia," kata Irvan, Selasa (26/4).