JAKARTA. Ekonom Senior Standard Chartered Indonesia Fauzi Ichsan memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bisa menguat ke level Rp 8.400 pada akhir tahun 2012. Hal ini turut dipengaruhi optimisme bakal dikantonginya peringkat investment grade oleh Indonesia tahun depan. Yang perlu diwaspadai adalah bila ekonomi global terus memburuk, akan memunculkan sentimen negatif terhadap pasar modal. Di Indonesia, investor asing akan terus membeli dollar AS, menjual kepemilikan saham dan SUN-nya. Alhasil, rupiah pun melemah. "Rupiah terpuruk jika Uni Eropa, IMF, dan negara Eropa yang bermasalah tidak bisa meredam krisis. Kuncinya rembukan politik di Eropa," kata Fauzi, Kamis (24/11). Riset Standard Chartered Indonesia memperkirakan hingga akhir tahun ini rupiah masih akan bergejolak dan bisa bertengger di level Rp 8.900 per dollar AS. Posisi ini bisa menguat pada kuartal pertama 2012 menjadi Rp 8.700 per dollar AS, 8.600 per dollar AS di kuartal kedua, dan Rp 8.500 per dollar AS di kuartal ketiga. "Tren pergerakan dollar AS terhadap rupiah menurun," ujar Fauzi. Agar rupiah tetap terjaga, menurutnya peran BI tetap penting untuk membangun cadangan valas. Hal ini sebagai antisipasi apabila terjadi arus keluar dana asing. "Selama cadangan devisa masih terjaga di atas US$ 100 miliar, BI masih bisa intervensi di pasar SUN dan valas untuk jaga rupiah," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Standcart: Akhir tahun depan rupiah bisa Rp 8.400
JAKARTA. Ekonom Senior Standard Chartered Indonesia Fauzi Ichsan memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bisa menguat ke level Rp 8.400 pada akhir tahun 2012. Hal ini turut dipengaruhi optimisme bakal dikantonginya peringkat investment grade oleh Indonesia tahun depan. Yang perlu diwaspadai adalah bila ekonomi global terus memburuk, akan memunculkan sentimen negatif terhadap pasar modal. Di Indonesia, investor asing akan terus membeli dollar AS, menjual kepemilikan saham dan SUN-nya. Alhasil, rupiah pun melemah. "Rupiah terpuruk jika Uni Eropa, IMF, dan negara Eropa yang bermasalah tidak bisa meredam krisis. Kuncinya rembukan politik di Eropa," kata Fauzi, Kamis (24/11). Riset Standard Chartered Indonesia memperkirakan hingga akhir tahun ini rupiah masih akan bergejolak dan bisa bertengger di level Rp 8.900 per dollar AS. Posisi ini bisa menguat pada kuartal pertama 2012 menjadi Rp 8.700 per dollar AS, 8.600 per dollar AS di kuartal kedua, dan Rp 8.500 per dollar AS di kuartal ketiga. "Tren pergerakan dollar AS terhadap rupiah menurun," ujar Fauzi. Agar rupiah tetap terjaga, menurutnya peran BI tetap penting untuk membangun cadangan valas. Hal ini sebagai antisipasi apabila terjadi arus keluar dana asing. "Selama cadangan devisa masih terjaga di atas US$ 100 miliar, BI masih bisa intervensi di pasar SUN dan valas untuk jaga rupiah," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News