STAR AM Bakal Luncurkan Produk Investasi Berbasis Aset Saham di Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aldiracita Sekuritas Indonesia bersama dengan anak perusahaannya, STAR Asset Management (STAR AM) membentuk kemitraan strategis dengan Value Partners Group dan anak perusahaannya yaitu Value Partners pada Rabu di Jakarta (26/7). Kedua pihak bertujuan untuk menciptakan variasi produk aset investasi dan hadirkan solusi finansial.

CEO of STAR AM, Reita Farianti mengatakan, kolaborasi ini untuk transfer pengetahuan agar salah satunya bisa mengetahui kebutuhan aset pemain regional yang bisa dilengkapi oleh STAR AM. Kemitraan strategis diharapkan bisa mendukung keberlanjutan perusahaan dari segala aspek seperti kemampuan, teknologi, ataupun Good Corporate Governance (GCG).

Kolaborasi ini diharapkan bisa memperkuat infrastruktur seperti memiliki lebih banyak klien. Serta, untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi peralihan teknologi salah satunya dengan mengumpulkan berbagai ahli dalam industri pasar modal.


Menurut Reita, reksadana saham masih menjadi kelas aset yang paling diminati dalam industri. Saat ini, perusahaan melihat ceruk pasar di reksadana saham yang bisa dimaksimalkan dengan tema yang tepat, strategi yang sesuai dan segmen klien.

Baca Juga: Efek Suku Bunga Tinggi, Nilai Penerbitan MTN Turun pada Semester I

STAR AM ingin mendengar apalagi yang dibutuhkan pasar saat ini, selain terus mengoptimalkan produk yang telah ada. Sejauh ini, produk reksadana unggulan STAR AM adalah dari kelas aset pendapatan tetap.

“Jadi ada banyak hal. Mudah-mudahan dalam tahun ini kita akan luncurkan produk untuk kebutuhan investor di Indonesia,” ungkap Reita dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/7).

CEO Value Partners Group June Wong mengungkapkan, pihaknya sudah mengidentifikasi beberapa produk terutama saham untuk mengawali kemitraan ini. Dia sudah mengidentifikasi untuk membagi pendekatan informasi saham atau bertukar pikiran dalam penyusunan portofolio produk nantinya.

Produk pendapatan tetap STAR AM dinilai menunjukkan kinerja luar biasa terutama di Indonesia. Hal ini selaras dengan profil Value Partners Group yang memiliki kekuatan pula dalam menyediakan produk pendapatan tetap. Sejauh ini potensi untuk menciptakan produk fixed income masih diperbincangkan bersama-sama.

“Kami akan bahas lagi, apakah produk ini bisa sesuai dengan investor di Indonesia,” ucap June dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Dominasi Reksadana Pendapatan Tetap Sudah Berlangsung dalam Tiga Tahun Terakhir

June mengungkapkan bahwa ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia muncul karena melihat perkembangan Indonesia dari tahun ke tahun. Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi investasi yang begitu besar ke depannya.

Tentunya, Indonesia juga tidak luput dari risiko sama seperti negara besar Amerika Serikat ataupun China. Namun, Indonesia dinilai sudah membuktikan ketangguhan dalam menghadapi gejolak saat ini di tengah tren suku bunga tinggi dan pasar menunjukkan pemulihan cukup positif pasca-covid-19 menyerang.

“Risiko selalu ada dimana-mana, apalagi di situasi sekarang. Tinggal bagaimana kita mengkalkulasi risiko yang ada,” tambah June.

Baca Juga: Inflasi Turun, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

CEO Value Partners Singapore, James menyoroti bahwa Indonesia telah menjadi negara yang sangat berbeda dari 10 tahun yang lalu. Indonesia saat ini adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia dengan populasi usia muda produktif.

“Saya sangat bersemangat untuk mengetahui lebih banyak mengenai kesempatan di Indonesia. Kami melihat pertumbuhan yang luar biasa di Indonesia,” imbuh James.

James menilai STAR AM sudah sangat bagus dalam mengelola produk reksadana terutama kelas aset pendapatan tetap (fixed Income). Namun masih ada produk yang belum begitu terekspos di Indonesia.

Oleh karena itu, Value Partners Group ingin membawa ide konsep yang berbeda. Dan juga memberikan pemahaman terhadap investor global agar lebih mengerti jaringan investasi di Indonesia, serta membawa produk agar bisa mendapatkan standar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati