KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar saham yang bergejolak justru menarik untuk menjadi titik masuk investor. STAR Asset Management mencuil peluang ini lewat penerbitan obligasi terproteksi baru. STAR Asset Management (STAR AM) menjalin kerja sama dengan PT Bank Sinarmas Tbk untuk distribusi produk Reksadana Terproteksi STAR Protected XVIII. Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirtowijoyo mengatakan pihaknya senantiasa beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan terus bertransformasi untuk menjadi
payment and transaction bank dengan jaringan distribusi terlengkap dan terintegrasi.
Kolaborasi bersama STAR Asset Management diharapkan memberikan kontribusi dalam mendukung pertumbuhan inklusi keuangan di pasar modal dengan menawarkan pengalaman berinvestasi di reksadana.
Baca Juga: Kinerja Positif, AUM Reksadana Pendapatan Tetap Meningkat "Reksadana terproteksi ini merupakan pilihan yang terbaik untuk investasi jangka menengah karena potensi imbal balik yang menarik dengan memaksimalkan rencana keuangan di masa depan dan dikelola oleh manajer investasi yang profesional di bidangnya,” ujar Frenky, Selasa (4/10). Miko Andidjaja selaku Direktur Bisnis Bank Sinarmas mengatakan, melalui kerja sama ini, nasabah dapat dengan mudah mengembangkan dananya melalui STAR Protected XVIII. Dia bilang, Reksadana STAR Protected XVIII menawarkan imbal hasil sebesar 6% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan dengan
window redemption setelah 1 tahun 3 bulan sejak tanggal emisi. Produk ini bertenor tiga tahun sehingga akan jatuh tempo pada tanggal 24 Mei 2025. Chief Marketing Officer STAR Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, Reksadana STAR Protected XVIII yang memberikan imbal hasil sebesar 6%, karena saat ini investor menginginkan imbal hasil 1,5% di atas suku bunga saat ini yaitu sekarang di angka 4,25%. “Reksadana STAR Protected XVIII menyasar target pasar itu kompensasinya di atas Rp 500 juta jadi bisa masuk ke
high net grup client," kata Hanif.
Baca Juga: Bermula dari Gagal Besar, Intip Kisah Sukses Investasi CIO STAR AM Susanto Chandra Hanif menambahkan mekanisme proteksi RDT STAR Protected XVIII dilakukan melalui investasi pada
underlying asset berupa obligasi berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry tahap II tahun 2022 seri B yang telah mendapatkan rating idA dari Pefindo. Portofolio lainnya adalah Obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap III Tahun 2022 Seri A yang juga mendapat rating idA- dari Pefindo. Pada hari peluncuran, RST STAR Protected XVIII berhasil membukukan dana kelolaan sebesar Rp 203,1 miliar dari 222 nasabah HNWI Bank Sinarmas. Reita Farianti, Chief Executive Office STAR AM, mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan misi STAR AM dalam menyediakan ragam pilihan produk investasi yang dapat membantu nasabah dalam mengembangkan portofolio dan mencapai tujuan Investasinya.
Baca Juga: Perbanyak Obligasi Korporasi, Return STAR Fixed Income II Capai 8,44%% di Semester I "Kami optimis dengan menggandeng Bank Sinarmas, dapat memberikan manfaat terbaik dan keunggulan berinvestasi pada reksadana kepada masyarakat secara lebih luas khususnya dalam memenuhi kebutuhan perencanaan investasi nasabah secara jangka panjang," ujar Reita. Hingga saat ini STAR Asset Management telah bekerjasama dengan 14 APERD termasuk Bank Sinarmas dan telah mencatatkan total AUM reksadana dan KPD sebesar Rp 14,2 triliun per 30 September 2022. Pertumbuhan ini cukup signifikan jika dibandingkan posisi AUM di akhir tahun 2021 yaitu sebesar Rp 7,9 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati