STAR Asset Management Mencatatkan Kenaikan Unit Penyertaan 83,74%, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Surya Timur Alam Raya (STAR) Asset Management mencatatkan kenaikan unit penyertaan yang signifikan dalam setahun terakhir.

Berdasarkan data Infovesta, total unit penyertaan STAR Asset Management per Februari 2023 mencapai 2,97 miliar, meningkat 83,74% dari Februari 2022 yang sebanyak 1,61 miliar.

Head of Sales Institutional STAR Asset Management Kurnia Lestari mengatakan, peningkatan unit penyertaan dari STAR Asset Management didukung oleh kinerja reksadana STAR AM yang kompetitif di pasar.


Hal ini menunjang penjualan reksadana STAR AM baik secara langsung maupun melalui agen penjual.

Baca Juga: Wahai Dividend Hunter, Ini Bocoran Saham-Saham yang Tawarkan Dividen Menarik di 2023

Selain itu, kenaikan unit penyertaan ini didorong oleh penerbitan beberapa produk baru. Selama periode Februari 2022-Februari 2023, terdapat tujuh produk baru yang diluncurkan oleh STAR AM.

Kenaikan unit penyertaan STAR AM mayoritas berasal dari reksadana berbasis pendapatan tetap, yakni reksadana terproteksi.

"Reksadana terproteksi cukup diminati oleh kalangan investor individu maupun institusional di tengah ketidakpastian kondisi pasar menghadapi gejolak pasar baik domestik maupun global," tutur Kurnia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (31/3).

Sejalan dengan kenaikan unit penyertaan STAR AM, jumlah investor STAR AM turut meningkat. Perusahaan mencatat, selama periode Februari 2022 hingga Februari 2023, jumlah total investor STAR AM naik pesat sebesar 93%.

Yang terbaru, STAR AM meluncurkan reksadana terproteksi STAR Protected 19 pada Selasa, 20 Desember 2022.

Baca Juga: Ini Saham-Saham Pengisi Indeks Kompas100 Periode Agustus 2022-Januari 2023

Produk ini memberikan indikasi imbal hasil bersih 8% per tahun. Window redemption dapat dilakukan setelah satu tahun sejak tanggal emisi dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 Desember 2025.

STAR Protected 19 berinvestasi pada Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2022 sebagai underlying basis nilai proteksi yang telah mendapatkan Rating idA+ dari Pefindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli