NEW YORK. Skandal makanan beracun di China menyebar dengan cepat. Bahkan skandal ini turut menyeret gerai kopi ternama AS Starbucks dan restoran cepat saji Burger King Worldwide. Sebelumnya pada Senin (21/7) kemarin, induk McDonald's dan KFC yakni Yum Brands, meminta maaf kepada pelanggan mereka di China. Langkah ini dilakukan setelah muncul skandal bahwa Shanghai Husi Food, unit dari OSI Group yang berbasis di AS, telah menyuplai daging sapi dan daging ayam yang sudah kadaluarsa ke restoran mereka. Pada hari ini, Starbucks juga mengaku bahwa sejumlah gerai mereka juga menjual produk daging ayam yang sudah terkontaminasi dari Shanghai Husi. Shanghai Husi merupakan perusahaan yang ditutup paksa oleh pemerintah China setelah laporan televisi menunjukkan staf karyawannya menggunakan daging yang sudah kadaluarsa dan memungut daging yang sudah jatuh ke lantai untuk dicampur dalam produk yang dijual.
Starbucks dan Burger King terseret skandal makanan
NEW YORK. Skandal makanan beracun di China menyebar dengan cepat. Bahkan skandal ini turut menyeret gerai kopi ternama AS Starbucks dan restoran cepat saji Burger King Worldwide. Sebelumnya pada Senin (21/7) kemarin, induk McDonald's dan KFC yakni Yum Brands, meminta maaf kepada pelanggan mereka di China. Langkah ini dilakukan setelah muncul skandal bahwa Shanghai Husi Food, unit dari OSI Group yang berbasis di AS, telah menyuplai daging sapi dan daging ayam yang sudah kadaluarsa ke restoran mereka. Pada hari ini, Starbucks juga mengaku bahwa sejumlah gerai mereka juga menjual produk daging ayam yang sudah terkontaminasi dari Shanghai Husi. Shanghai Husi merupakan perusahaan yang ditutup paksa oleh pemerintah China setelah laporan televisi menunjukkan staf karyawannya menggunakan daging yang sudah kadaluarsa dan memungut daging yang sudah jatuh ke lantai untuk dicampur dalam produk yang dijual.