Starbucks berniat membuka 100 gerai



JAKARTA. Permintaan makanan dan minuman cepat saji di Indonesia tampaknya masih tinggi. Alhasil, PT Sari Coffee Indonesia, pemilik gerai Starbucks di Indonesia, siap menambah 100 gerai dalam tiga tahun ke depan.

Hingga kini, Starbucks tercatat sudah memiliki 151 gerai di Indonesia. "Sampai Mei 2013, kami sudah membuka lebih dari 10 gerai," ujar Anthony Cottan, Direktur Sari Coffee Indonesia, Jumat (31/5) lalu.

Demi memperkuat bisnisnya, Starbucks akan melaksanakan riset dan survei dalam tiga tahun ini. Tujuannya untuk menyiasati aturan pembatasan gerai restoran makanan dan minuman milik sendiri maksimal 250 gerai. Ketentuan itu tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7/2013 tentang Pengembangan Kemitraan dalam Waralaba Usaha Jasa Makanan dan Minuman.


Pemilik waralaba yang mempunyai lebih dari 250 gerai wajib mewaralabakan sisanya. Untuk menyiasati aturan itu, Stabucks kemungkinan akan membuat small franchise di Indonesia. Belum jelas bagaimana skema investasi yang ditawarkan Starbucks terkait small franchise itu.

Selain ekspansi gerai baru, pekan lalu, Starbucks Indonesia meluncurkan Starbucks Card. Pelanggan yang memakai Starbucks Card dapat membeli minuman dengan cara non-tunai. Nilai Kartu Starbucks berkisar Rp 100.000 hingga Rp 2 juta. Jadi, kartu debit ini bisa digunakan pelanggan saat membeli minuman. Starbucks Card dapat diaktifkan melalui online. Selain menawarkan kemudahan, Starbucks Card juga lebih aman bagi pelanggan.

Manajemen Starbucks optimistis program Starbucks Card bakal sukses dan diterima pasar. Anthony mencontohkan, pemegang Starbucks Card di Malaysia selama enam bulan telah mencapai 1 juta pelanggan. "Di Indonesia, apabila dalam tempo enam bulan sudah bisa mencapai angka tersebut, hal itu sudah bagus," ungkap dia.

Kartu Starbucks tersedia di seluruh gerai Starbucks. Selama ini, sebanyak 60% pelanggan Starbucks membayar tunai saat bertransaksi. "Dengan kartu ini, pelanggan bisa nyaman menyimpan uangnya," tutur Anthony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro