KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Starbucks mengumumkan akan menghentikan penjualan produk kopi dengan tambahan minyak zaitun, Oleato, di pasar Amerika Serikat dan Kanada mulai awal November. Keputusan ini muncul hanya beberapa hari setelah CEO baru, Brian Niccol, menyatakan niatnya untuk merombak menu Starbucks guna menarik kembali pelanggan. Keputusan ini diambil di tengah penurunan penjualan perusahaan akibat tekanan ekonomi pada anggaran konsumen yang dipicu oleh kenaikan biaya hidup.
Starbucks menyatakan bahwa minuman Oleato masih akan dijual di beberapa gerai tertentu di Italia, Jepang, dan Tiongkok.
Baca Juga: Starbucks Hadapi Penurunan Penjualan Terbesar Sejak Pandemi Menurut juru bicara Starbucks, “Keputusan ini sudah diambil sebelum Brian Niccol menjabat sebagai CEO, namun langkah ini sejalan dengan strategi beliau untuk menyederhanakan menu kami.” Brian Niccol, mantan CEO Chipotle, diharapkan membawa perubahan di Starbucks, terutama dengan menyederhanakan menu yang dinilainya terlalu kompleks. Dalam pernyataan terbaru, Niccol menyebut penyederhanaan ini penting dalam upaya meningkatkan performa bisnis.
Penurunan Penjualan Global dan Tantangan Starbucks
Pengumuman ini muncul di tengah laporan penurunan penjualan global Starbucks sebesar 7% dalam periode Juli hingga September dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini memperkuat kebutuhan akan perubahan strategi untuk memenangkan kembali pelanggan.
Baca Juga: CEO Starbucks Siapkan Posisi Chief Brand Officer Global, Apa Fungsinya? Starbucks memperkenalkan Oleato di seluruh Amerika Utara kurang dari setahun yang lalu, setelah produk tersebut lebih dulu diperkenalkan di Italia. Peluncuran Oleato adalah bagian dari inisiatif untuk membangkitkan kembali daya tarik merek dengan menghadirkan inovasi unik yang terinspirasi oleh budaya Mediterania.
Oleato: Ide yang Diinspirasi oleh Tradisi Mediterania
Produk Oleato, yang menampilkan espresso shaken iced dan latte dengan minyak zaitun serta susu oat, adalah hasil kreasi Howard Schultz, pendiri Starbucks. Schultz terinspirasi dari kunjungannya ke perkebunan zaitun di Sisilia, di mana ia diperkenalkan pada kebiasaan Mediterania mengonsumsi sesendok minyak zaitun setiap hari. Meskipun upaya ini ditujukan untuk memberikan pengalaman baru bagi pelanggan, tanggapan publik terhadap minuman ini cukup beragam. Beberapa pelanggan mengeluhkan efek samping, termasuk gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman pada perut.
Baca Juga: CEO Baru Ingin Jadikan Starbucks Kembali Sebagai Kedai Kopi Lagi Langkah Penyederhanaan Menu di Bawah Brian Niccol
Langkah untuk mengurangi kompleksitas menu ini sejalan dengan visi Niccol untuk menyederhanakan pilihan di Starbucks dan meningkatkan fokus pada produk inti yang lebih populer. Dengan latar belakangnya sebagai pemimpin di industri makanan cepat saji, Niccol diharapkan mampu melakukan reformasi yang relevan untuk kebutuhan pasar saat ini.
Editor: Handoyo .