Starbucks lebih senang nempel proyek lain



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MAP Boga Adiperkasa Tbk tak terlalu tertarik mengembangkan gerai Starbucks berkonsep mandiri atau stand alone. Anak perushaan PT Mitra Adiperkasa Tbk tersebut justru lebih gemar menghadirkan gerai kopi di dalam proyek properti tertentu.

Target lokasi pengembangan gerai Starbucks di area perkantoran, hunian dan pusat perbelanjaan. Bandar udara (bandara), stasiun kereta api dan rest area di sekitar stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) juga menjadi incaran MAP Boga.

Andakaita MAP Boga mengembangkan gerai Starbucks stand alone sekalipun, lokasinya tetap di kawasan tertentu. Misalnya saja Starbucks Reserve di Jalan Pakubuwono, Jakarta. "Gerai Starbucks tidak ada yang (benar-benar) stand alone, pasti berada dalam suatu bangunan tertentu atau lokasi tertentu," ujar Fetty Kwartati Direktur PT MAP Boga Adiperkasa Tbk kepada Kontan.co.id, Senin (23/7).


 Adapun sepanjang tahun ini MAP Boga menginginkan penambahan 60 gerai Starbucks. Dari Januari-Juni 2018, perusahaan yang tercatat dengan kode saham MAPB di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut sudah merealisasikan pembukaan 29 gerai Starbucks baru. Alhasil, masih ada sisa target penambahan 31 gerai.

Kontribusi bagi MAPI

Asal tahu, ekspansi gerai Starbucks menjadi bagian dari target Mitra Adiperkasa menambah gerai dengan total luasan  60.000 meter persegi (m²) sepanjang tahun 2018. Perusahaan berkode saham MAPI di BEI tersebut, mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 800 miliar pada tahun ini.

Fetty, yang juga menjabat sebagai Head of Corporate Communications PT Mitra Adiperkasa Tbk mengatakan, target pertumbuhan kinerja Mitra Adiperkasa tahun ini sekitar 15%. Dia mengakui, segmen food and beverage (F&B) adalah salah satu katalis pertumbuhan kinerja tahun 2018. Sementara Starbucks merupakan kontributor utama segemen F&B.

Kalau semua target penambahan gerai Starbucks terpenuhi, Mitra Adiperkasa menghitung kontribusi bisnis segmen F&B tahun 2018 akan meningkat. Dalam catatan Kontan.co.id, target pertumbuhan pendapatan Starbucks saja sebesar 20% year on year (yoy).

Hingga Mei 2018 lalu, MAP Boga memiliki 394 gerai dengan total luas gerai mencapai 73.174 m². Anthony Cottan, Presiden Direktur PT MAP Boga Adiperkasa Tbk mengatakan, kontribusi Starbucks terhadap cukup baik. Paslanya lebih dari 70% kontribusi penjualan berasal dari segmen minuman.

Dalam laporan keuangan MAP Boga 31 Maret 2018, penjualan minuman tercatat Rp 385,22 miliar. Nilai penjualan itu sekitar 71,94% terhadap total penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati