KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel meyakini kedatangan Starlink ke Indonesia adalah upaya percepatan Pemerintah untuk menjawab tantangan pembangunan infrastructure di daerah pelosok di seluruh Indonesia 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama menuturkan langkah yang dilakukan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar jika tetap melakukan penggelaran melalui teresterial. Beda Starlink dengan satellite yang dimiliki Indonesia (Satria-1), Starlink merupakan jenis satellite Low Earth Orbit (LEO), sementara Satria-1 merupakan Geostationary Earth Orbit (GEO) yang memang kecepatan internetnya dan latensi yang lebih tinggi.
Starlink Masuk ke Indonesia, Begini Respons Dayamitra Telekomunikasi (MTEL)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel meyakini kedatangan Starlink ke Indonesia adalah upaya percepatan Pemerintah untuk menjawab tantangan pembangunan infrastructure di daerah pelosok di seluruh Indonesia 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama menuturkan langkah yang dilakukan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar jika tetap melakukan penggelaran melalui teresterial. Beda Starlink dengan satellite yang dimiliki Indonesia (Satria-1), Starlink merupakan jenis satellite Low Earth Orbit (LEO), sementara Satria-1 merupakan Geostationary Earth Orbit (GEO) yang memang kecepatan internetnya dan latensi yang lebih tinggi.