Starlink Milik Elon Musk Tawarkan Internet Kecepatan Tinggi, Ini Biaya Langganannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi di Indonesia seperti harus bersiap.  Starlink resmi akan masuk ke Indonesia. Dalam peta dunia di situs resminya, Starlink memang resmi beroperasi di tahun 2024 ini.  Perusahaan milik Elon Musk tersebut akan menggandeng perusahaan lokal untuk memberikan layanan very small aperture terminal (VSAT) dan internet bagi masyarakat.

Meski akan menggandeng perusahaan lokal, berdasarkan pantauan Kontan.co.id di situs resminya, Kamis (4/4), Starlink mulai menjajakan produknya secara langsung. Starlink mulai menawarkan harga berlangganan, deposit, harga hardware serta biaya pengiriman dan pasang.  

Ketika Kontan mengetikkan sebuah alamat, langsung terpampang harga langganan Rp 750.000 per bulan.  Paketnya mencakup kuota tanpa batas dengan fitur disebut sebagai internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah tanpa batas. Memang belum ada informasi kecepatan download/upload Starlink Indonesia.


Selain harga langganan bulanan, pengguna juga membutuhkan perangkat keras Starlink Indonesia. Harganya Rp 7,8 juta. Anda juga harus menyediakan deposit Rp 750.000 serta biaya pengiriman dan pemasangan. 

Dalam situs Starlink Indonesia, pelanggan bisa memilih apakah membutuhkan layanan internet untuk pribadi atau bisnis. Starlink Indonesia juga menyediakan ujicoba selama 30 hari. Jika pelanggan tak puas, bisa mendapatkan pengembalian dana penuh.

Baca Juga: Menkominfo Sebut Perusahaan Elon Musk, Starlink Akan Uji Coba di IKN

Ketika mulai memesan, Anda harus menyelesaikan dalam waktu 15 menit. Jika tidak, halaman order akan kembali ke halaman muka situs Starlink tersebut. Starlink adalah layanan internet dengan basis satelit. Jadi tidak perlu memerlukan lagi base transceiver station (BTS) dan tidak ada lagi blankspot.  Sementara berdasarkan situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kamis (4/4) menyebut, Space X tmengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan VSAT dan internet service provider (ISP).  Menkominfo Budi Arie Setiadi menekankan Starlink harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memenuhi syarat beroperasi di Indonesia.

Dalam waktu dekat, Starlink akan melakukan uji coba di Ibukota Negara (IKN).  “Kalau di IKN itu (Starlink) dia bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table  (jadwal uji coba) layanan Starlink di tahun 2024,” tuturnya.  Nah, jika memang baru akan ujicoba di IKN, mengapa Starlink sudah berani menawarkan produknya secara langsung melalui situs resmi, ya?   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian