Start up kasir online kebanjiran klien di masa pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sedikit startup yang menangguk untung di masa pandemi virus korona. Seperti halnya terjadi pada usaha rintisan point of sales (POS) alias kasir online.  

Maklum, saat pandemi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makin gencar mengoptimalkan penggunaan teknologi digital. Tak cuma sebatas untuk urusan pemasaran online, tetapi juga dalam pengelolaan bisnis, seperti urusan keuangan dengan memanfaatkan aplikasi kasir online.

Salah satu usaha rintisan yang mendapat berkah adalah Qasir, startup POS yang sudah beroperasi sejak 2015. Menurut Ivan Hadwin, Chief Executive Officer Qasir,  jumlah pengguna aplikasinya melonjak cukup signifikan selama pandemi Covid-19. Ini terjadi karena banyak pelaku UMKM di bidang jasa serta makanan dan minuman yang lahir di masa pandemi korona.


Layanan Qasir merupakan aplikasi POS yang bisa membantu pedagang atau UMKM mencatat penjualan, mengelola produk, mengawasi stok, dan memantau laporan transaksi.

Sayang, Ivan tidak memerinci pertumbuhan pengguna Qasir. Yang jelas, saat ini sudah ada 740.000 pengguna Qasir. Dari jumlah itu, sekitar 230.000 pengguna merupakan user aktif. "Dari jumlah tersebut, Qasir mencatat  total nilai transaksi mencapai Rp 14,2 triliun," katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Upaya Qasir memenuhi target gaet 1,6 juta mitra UMKM

Soalnya, salah satu layanan Qasir adalah mencatat transaksi penjualan. Fitur lain dari aplikasi POS ini, misalnya, mengelola produk, mengawasi stok, dan memantau laporan transaksi.

Klien yang terus tumbuh tersebut juga tidak terlepas dari inovasi yang terus Qasir lakoni. Ambil contoh, melansir fitur kasir online berbayar sesuai dengan kebutuhan para UMKM. Kemudian, menjalin kerjasama dengan GrabFood hingga kongsi sama fintech KoinWorks sebagai sumber pembiayaan alternatif bagi  para mitra Qasir.

Meski begitu, bisnis ini bukan tanpa tantangan. Tantangan sesungguhnya mengembangkan usaha kasir online, menurut Ivan, adalah melakukan edukasi ke para UMKM yang sudah nyaman dengan cara manual.

Baca Juga: Miqro membantu pelaku usaha mikro agar semakin efisien

Tak mau kalah, startup kasir online lainnya, Olsera POS, juga mengalami pertumbuhan pengguna di masa pandemi.

Novendy Chen, Co-Founder Olsera POS, menuturkan, pada 2020, pihaknya mencatat pertumbuhan pengguna berbayar sebesar 29,2% dibanding dengan tahun sebelumnya. Sedangkan sepanjang tahun ini, pertumbuhan pengguna berbayar mencapai 23,2% dari tahun lalu.

Olsera POS mengutip biaya jasa langganan aplikasi sebesar Rp 140.000 per bulan  selama setahun. Untuk terus melaju, startup ini juga meluncurkan fitur inovasi, Seperti online delivery order, online take away order, dan online reservation order.

Upaya tersebut Novendy lakukan supaya Olsera POS pada tahun ini bisa menjadi aplikasi yang ramah bagi pengguna. "Masih ada agenda pengembangan lainnya," ujarnya kepada Kontan.co.id.      

Selanjutnya: Start up Moka targetkan 40.000 pengguna hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon