KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memanfaatkan peluang bisnis menjadi salah satu cara untuk bisa memperluas ekspansi bisnis. Langkah inilah yang dilakukan oleh startup Telunjuk.com. Platform yang awalnya menyediakan layanan pembanding harga bagi para penjual online ini justru melihat peluang bisnis lainnya. Yakni, sebagai penyedia informasi soal data-data bisnis di pasar online yang bisa menjadi rujukan bagi pebisnis daring. Layanan tersebut bernama Compas.co.id, yang meluncur Juni tahun lalu atau di tengah pandemi virus korona baru. Lewat fitur ini, pebisnis online bisa membaca gambaran pasar dari usahanya. Contoh, seberapa besar kue pasar online dan siapa saja pesaingnya.
"Lewat data yang tersaji juga bisa membuat segmen pasar baru, seperti seberapa besar market untuk produk minuman kopi satu liter, termasuk juga para pesaingnya," kata Hanindia Narendrata, Chief Executive Officer dan Co-Founder Telunjuk.com, saat kunjungan virtual ke redaksi KONTAN, belum lama ini. Baca Juga: Gandeng perusahaan pelat merah, TaniHub memperkuat ekosistem pertanian hulu-hilir Tujuh bulan setelah peluncuran, kini Compas.co.id sudah memiliki tujuh klien yang menggunakan layanannya. Ketujuh klien itu adalah Abbott, Vita Flow, TP Link, PapaMama, Orami, Wyeth, dan Meadjohnson. Saat ini, Compas.co.id masih fokus di kategori fast moving consumer goods (FMCG). Rencananya, di kuartal satu tahun ini, Compas.co.id akan mulai merambah kategori ponsel. Tujuannya, tentu saja untuk memperluas segmen pasar. Kemudian, di setiap kuartal mendatang, targetnya ialah ada tambahan kategori bidang bisnis lainnya. Maklum, semakin banyak klien, tentu bakal membuat pundi-pundi Compas.com semakin bertambah banyak. Sebab, setiap klien yang memanfaatkan layanan data dari Compas.co.id bakal dikenakan biaya sekitar Rp 15 juta per bulan. Hanya, untuk sementara, kontribusi pendapatan dari Compas.co.id memang belum signifikan ketimbang yang didapat dari Telunjuk.com. Namun, Hanindia berharap, secara perlahan kontribusi bisnis dari Compas.co.id bisa semakin signifikan.