Startegi Trisula Textile Hadapi Dominasi Produk Asing di Pasar Tekstil Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menegaskan komitmennya dalam menghadapi dominasi produk tekstil asing di Indonesia dengan menerapkan strategi terarah di bawah kepemimpinan Presiden Direktur Karsongno Wongso Djaja. 

Berbekal pengalaman lebih dari 50 tahun, BELL terus memperkuat posisinya melalui ekosistem bisnis Trisula Group, inovasi produk, serta pendekatan niche market yang fokus pada segmen ritel menengah atas dan B2B.

“Kami selalu memanfaatkan integrasi ekosistem Trisula Group untuk memberikan solusi yang disesuaikan dan mendiversifikasi basis pelanggan kami," kata Karsongno kepada Kontan, Jumat (8/11).


Menurut Karsongo, pihaknya menawarkan kain yang tahan UV dan ramah lingkungan dengan sertifikasi Global Recycle Standard. Dengan fokus pada produk premium, BELL bersaing dalam kualitas, bukan harga, untuk memberikan nilai unik bagi pelanggan.

Baca Juga: Optimistis Capai Target 2024, Ini Strategi Trisula International (TRIS) di Sisa Tahun

Pada kuartal ketiga 2024, BELL mencatatkan peningkatan penjualan sebesar Rp426,36 miliar, tumbuh 19% YoY, dengan laba bersih mencapai Rp12,82 miliar, naik 5% dibandingkan tahun lalu. Hasil ini sejalan dengan target pertumbuhan top line sebesar 15% di tahun ini, menunjukkan optimisme BELL dalam mencapai target hingga akhir tahun.

Untuk memperkuat pertumbuhan penjualan, BELL menerapkan beberapa strategi diantaranya adalah efesiensj operasional. Dengan dukungan Trisula Group, BELL memaksimalkan efisiensi biaya operasional dan jaringan distribusi untuk meningkatkan margin keuntungan.

Perseroan juga gencar menghadirkan diskon menarik melalui platform e-commerce YukShopping.com dan ekspansi outlet di gerai retail seperti Matahari, SOGO, dan Metro diharapkan dapat mendorong volume penjualan.

BELL juga fokus pada sustainable fashion dan sertifikasi Oeko-Tex, mengarahkan perusahaan untuk mencapai target ESG pada 2030. Produk ramah lingkungan, seperti kain anti tusuk dan tahan air, semakin relevan di pasar.

"Ekspansi ke Pasar Internasional: Penjualan internasional BELL tumbuh signifikan sebesar 61,3% YoY, memperluas jangkauan dan basis pelanggan global. Serta pencapaian TKDN pada produk seperti kain Bellini (76,60%) dan Caterina (93,62%) menjadikan BELL unggul, terutama dalam memenuhi kebutuhan segmen pemerintah," ungkapnya.

Meski industri tekstil nasional menghadapi tantangan besar akibat persaingan dengan produk impor murah, BELL optimis terhadap prospek tahun depan. Dukungan dari tren penurunan suku bunga dan arah kebijakan yang semakin jelas diyakini dapat meningkatkan daya beli masyarakat. 

Karsongno menyatakan, “Kami akan terus beradaptasi dan responsif terhadap peluang pasar untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Baca Juga: Banyak Pabrik Tutup, Utilisasi Industri Tekstil Makin Redup

Selanjutnya: Geo Dipa Targetkan Bauran Energi Geothermal Capai 10% dalam 2 Tahun ke Depan

Menarik Dibaca: Hujan Petir Landa Daerah Ini, Cek Prediksi Cuaca Besok (9/11) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati