Startup Aruna Telah Ciptakan 5.000 Lapangan Pekerjaan untuk Masyarakat Pesisir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara kepulauan, laut hendaknya tidak lagi dipunggungi, sebaliknya harus menjadi masa depan Indonesia melalui pendekatan ekonomi biru.

Aruna Indonesia hadir sebagai integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator yang memanfaatkan teknologi untuk merevolusi industri perikanan di tanah air serta menghubungkan langsung nelayan lokal dengan pasar domestik dan global.

Pada praktik bisnisnya, Aruna tidak hanya berfokus pada profitable semata, namun Aruna juga berkomitmen untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dengan memperhatikan tiga aspek yang tercakup dalam prinsip keberlanjutan, yakni lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG.


Bentuk kontribusi sosial atas keberadaan Aruna yang dapat dirasakan langsung khususnya oleh masyarakat pesisir yakni meningkatnya pendapatan mereka sebanyak minimal tiga kali lipat.

Baca Juga: Perusahaan Startup Aruna Kirim 15 Ton Daging Rajungan ke Pasar China

Dengan merangkul lebih dari 40.000 nelayan Indonesia yang telah menjadi bagian dari Nelayan Aruna dan tersebar di 31 provinsi di wilayah Indonesia, Aruna telah berkontribusi positif untuk sektor perikanan dan kelautan Indonesia.

Selain itu, Aruna juga telah menciptakan lebih dari 5.000 lapangan pekerjaan di sekitar wilayah operasional bisnis yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir serta telah memberdayakan 1.500 perempuan atau ibu-ibu pesisir.

Ke depannya, Aruna akan melakukan ekspansi yang lebih luas lagi berupa menambah varian komoditas produk perikanan baru dan membuka market ke negara baru untuk meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia.

“Kami menyadari, Aruna ini lahir dari kepedulian saya & 2 founders lain atas nelayan dan masyarakat pesisir. Kami ingin membenahi mekanisme lapangan yang terlalu panjang dan yang cenderung merugikan nelayan-nelayan kecil,” kata Utari Octavianty, Co-Founder & Chief Sustainability Office Aruna dalam keterangan resminya, Rabu (31/5).

Utari menambahkan, rantai pasok di sektor ini juga harus diperhatikan hulu-hilir nya agar keberlangsungan kehidupan di bawah laut dapat terjaga.

Di tahun ini, Aruna lebih banyak menyesuaikan internal bisnis dengan kebijakan-kebijakan ekonomi biru dan perikanan berkelanjutan yang dicanangkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Upaya KKP Mendorong Industri Pengolahan Ikan Asal Bandung Naik Kelas

“Tentunya, untuk waktu jangka pendek, target keberlanjutan kami akan mencakup sustainably sourced seafood, empowering stakeholders, advocating for sustainability,” jelasnya.

Bentuk lain kontribusi Aruna pada perikanan berkelanjutan yaitu Aruna Fisheries Improvement Project yang bertujuan untuk mengakselerasi target mendapatkan sertifikasi ekolabel dari Marine Stewardship Council (MSC) yang merupakan salah satu sertifikat bergengsi skala internasional untuk kualitas produk perikanan.

Di samping itu, Aruna juga telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tidak merusak lingkungan dan kawasan pesisir guna menjaga ketersediaan dan keberlanjutan komoditas laut untuk generasi mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto