KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Di tengah aktivitas perkuliahan yang masih terhambat oleh pandemi Covid-19, berbagai inisiatif terus dilakukan untuk membangkitkan kreativitas dan produktivitas para mahasiswa. Salah satunya adalah program StartUp Campus yang diinisiasi oleh Ahmad Zaky Foundation bersama sejumlah lembaga seperti Endeavor Indonesia, 500 Startups dengan di dukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Maryati, Direktur Achmad Zaky Foundation, menjelaskan, StartUP Campus merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar dari kegiatan Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemendikbudristek. Melalui Startup Campus, Ahmad Zaky Foundation dan patner ingin memfasilitasi para mahasiswa untuk mendapat pengalaman langsung diluar kampus dengan pelatihan yang bersertifikasi.
"Kepada mahasiswa yang memiliki ide, gagasan kreatif silahkan untuk bergabung dalam progam StartUp Campus 2021," jelas Maryati dalam keterangannya, Senin (5/6). Melalui kegiatan ini, sambung Maryati, mahasiswa bisa merintis usahanya untuk menjadi founder dari perusahaan yang diimpikannya. "Mengikuti kegiatan ini juga setara dengan 20 Satuan Kredit Semester (SKS) yang berlaku di semua kampus," imbuh dia.
Baca Juga: Cermati alur mendaftar SIMAK UI 2021 dan biaya UKT jalur mandiri, terakhir 9 Juni Maryati menambahkan, penilaian terhadap sebuah karya didasarkan pada beberapa kriteria.
Pertama, tolak ukur keberhasilan program melibatkan 15-30 tim on boarded.
Kedua, tingkat penyelesaian 80%.
Ketiga, nilai evaluasi mentor dan tingkat kepuasan harus mencapai skala 4 dari 5. Dengan kriteria tersebut, diharapkan akan lahir inovasi-inovasi berbasis teknologi di masa depan yang berdaya guna tinggi. Peserta dapat mendapatkan info pendaftaran dengan mengakses bit.ly/TimStartUp. Secara teknis, Maryarti mengungkapkan, para mahasiwa yang akan mengikuti program ini harus membentuk tim yang terdiri dari minimal 2 orang dengan ide start up yang baik sebagai kriteria penilaian. Pendaftaran StartUp Campus periode kedua dibuka mulai dari 1 Juli hingga 15 Juli 2021. Selanjutnya peserta akan mengikuti 3 tahapan seleksi yakni proses administrasi, penjelasan ide startup dan profil tim, serta wawancara di proses akhir.
Baca Juga: Serikat Guru (FSGI) minta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Juli ditunda Setelah lulus dari proses seleksi, para peserta akan diberikan pelatihan berbasis daring, bimbingan dan saling berinteraksi dalam mengembangkan sebuah ide dengan para pakar dan expert di dunia start up. Para peserta nanti juga akan difasilitasi dengan konten pembelajaran berkualitas tinggi, mentor dan tenaga pengajar profesional di industri Startup. "Para mahasiswa yang menjadi peserta StartUP Campus akan diberikan pengalaman secara langsung untuk mengembangkan sebuah prototipe produk atau ide bisnis dengan bimbingan dan pengajaran dari para ahlinya," tambah Maryati.
Sebelumnya, Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek mengatakan bahwa StarUp Campus memiliki arti penting bagi para mahasiswa untuk membangun entrepreneurship. Menurutnya, anak muda Indonesia memiliki potensi dan kreativitas yang luarbiasa untuk membangun startup. Terbukti saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah startup terbesar nomor lima di dunia. Pemerintah akan mendukung penuh setiap inisiatif untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki bangsa ini, termasuk melahirkan startup. "Startup sociopreneur berstandar internasional. Kolaborasi yang ditunjukkan Ahmad Zaky Foundation dan para mitranya merupakan contoh positif bagi anak-anak muda Indonesia," kata Nizam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan