Startup logistik Waresix meraih pendanaan seri A senilai US$ 14,5 juta



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Startup teknologi logistik Waresix meraih pendanaan seri A senilai US$ 14,5 juta atau setara dengan Rp 205 miliar. Pendanaan Seri A ini dipimpin oleh EV Growth, dengan partisipasi dari SMDV yang berasal dari Indonesia dan Jungle Ventures, VC asal Singapura.

Sebelumnya, Wareix sudah menerima pendanaan pra Seri A sebesar US$ 1,6 juta atau setara dengan Rp 23 miliar. EV Growth merupakan dana investasi untuk startup tingkat lanjut (growth stage) di Asia Tenggara yang didirikan oleh perusahaan modal ventura (VC) regional East Ventures.

Waresix menghubungkan pemilik bisnis atau pihak yang ingin mengirimkan barang dengan gudang dan truk yang tersedia di seluruh Indonesia. Juga menghadirkan layanan yang lebih transparan, kualitas layanan yang lebih baik, serta meningkatkan pendapatan untuk para pemilik aset. Kini Waresix telah menjangkau lebih dari 20.000 truk dan 200 gudang di seluruh nusantara.


“Kami memiliki misi untuk membuat logistik jadi lebih mudah dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang. Oleh karena itu, kami akan menggunakan dana segar ini untuk memperluas jangkauan kami demi mendukung transformasi digital di sektor kargo domestik Indonesia yang bernilai Rp3.400 triliun atau US$240 miliar,” ujar Andree Susanto, co-founder dan CEO Waresix dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7).

Ia yakin bisnis dan ekosistem Waresix akan terus berkembang, Ia menyebut Waresix memiliki kemampuan untuk menjadi sangat gesit dalam mengatasi berbagai masalah di sektor logistik Indonesia.

Waresix sendiri ingin meningkatkan efisiensi distribusi (supply chain) dengan cara meningkatkan penggunaan aset dan menghilangkan peran pihak ketiga yang bertindak sebagai broker di bisnis logistik. Karena itu, Waresix menghadirkan layanan multi moda yang mencakup transportasi darat dan laut, penanganan kargo, dan penyimpanan dingin, demi memenuhi pergerakan kargo antar pulau di seluruh Indonesia.

Edwin selaku co-founder Waresix, mengatakan Waresix akan berinvestasi lebih lanjut pada bidang penelitian dan pengembangan (R&D) untuk meningkatkan kemampuan data analisis mereka. Nantinya teknologi Waresix akan menggabungkan data analisis ke dalam infrastruktur logistik.

“Sehingga memudahkan pemilik bisnis untuk mengawasi dan mengontrol secara penuh produk mereka, serta memaksimalkan pemanfaatan ruang penyimpanan milik supplier kami. Dengan begitu, Waresix bisa memastikan ketersediaan transportasi yang cepat dan dapat diandalkan, sekaligus menjaga harga rantai pasokan (supply chain) tetap rendah dan bisa diprediksi,” tambah Edwin.

Keikutsertaan EV Growth di tahap Seri A ini menandai partisipasi ketiga kalinya dari East Ventures dalam berinvestasi di Waresix. East Ventures juga berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal (seed funding) pada bulan Februari 2018 dan pendanaan Pra Seri A sebesar Rp23 miliar (US$1,6 juta) pada bulan Oktober 2018.

Willson Cuaca yang merupakan Managing Partner East Ventures percaya bahwa logistik memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menjelaskan, semakin efisien logistik Indonesia, maka semakin kompetitif produk nasional. Namun rata-rata biaya logistik di Indonesia masih mencapai 24% PDB negara dan 74% dari biaya ini dihabiskan untuk transportasi.

“Salah satu cara untuk mengurangi biaya adalah dengan membangun infrastruktur yang kuat dan efisien, terutama untuk transportasi. Pemerintah juga mengerti hal ini, dan karena itu mereka sedang sangat agresif dalam membangun infrastruktur selama beberapa tahun terakhir, terutama pada tahun 2015.

East Ventures setuju dengan inisiatif pemerintah tersebut dan ingin mendukungnya dengan cara berinvestasi pada pemain utama di industri logistik seperti Waresix,” pungkas Willson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli