KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gapai mendapatkan pendanaan tahap awal (
seed) senilai US$ 1 juta atau sekitar Rp 16 miliar dengan asumsi kurs di level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Wavemaker Partners dengan partisipasi dari Antler dan Angel Investor. Sebagai informasi, Gapai digarap oleh PT Akademi Indonesia Cerdas yang merupakan platform penyediaan lapangan kerja di luar negeri. Gapai mengusung misi sebagai startup yang membantu tenaga kerja Indonesia mengejar karier di pasar global. Sedangkan Wavemaker Partners dan Antler merupakan dua venture capital global dengan spesialisasi investasi startup tahap awal di Asia Tenggara. Managing Partner Wavemaker, Paul Santos, mengungkapkan bahwa investasi ini mencerminkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan Gapai dalam mentransformasi proses penyaluran kerja migran antar negara.
Gapai bertujuan memastikan proses lamaran yang berkualitas tanpa harus menunggu lama, dan semuanya diselesaikan dalam satu hingga dua bulan. "Dengan demikian, perusahaan mendapatkan aliran kandidat yang menjanjikan dari Indonesia secara cepat dan stabil, sekaligus menghemat biaya tenaga kerja dan perekrutan. Kami menantikan pertumbuhan Gapai,"ungkap Paul dalam rilis yang disiarkan Selasa (14/5).
Baca Juga: Gandeng IBM, Startup Studio Indonesia Buka Pendaftaran SSI X IBM hingga 17 Mei 2024 CEO Gapai Radityo Susilo menerangkan bahwa Gapai berfokus menyaring kandidat, melakukan wawancara dan memberikan pelatihan peningkatan keterampilan bagi para pekerja Indonesia. Untuk membangun jaringan talenta siap kerja yang dapat memenuhi permintaan pasar internasional. Gapai berperan menghubungkan calon karyawan dengan perusahaan sesuai dalam platformnya. Sehingga proses penempatan kerja lintas negara dapat menjadi lebih cepat, aman dan transparan dibandingkan melalui agen konvensional. Pada tahap awal, gapai akan menggunakan dana yang didapat untuk memperkuat proses operasional penempatan di luar negeri dengan infrastruktur teknologi yang komprehensif. Dengan izin dan proses baru, Gapai mampu menciptakan pertumbuhan bisnis hingga 10 kali lipat dari tahun lalu. Pada tahun 2024, Gapai menargetkan untuk menjaring 70.000 pekerja Indonesia, dan mengirim 2.200 di antaranya untuk berkarier di lanskap global. Adapun, sejak mendapatkan pendanaan Antler pada tahap pendirian, Gapai telah mengembangkan jaringan yang terdiri dari 12.000 pekerja berkualitas.
Baca Juga: Pembiayaan Modal Ventura Turun, Begini Pendapat Sejumlah Perusahaan Modal Ventura "Dengan populasi Indonesia yang besar dan terus berkembang, kami optimistis bisa melipatgandakan jumlah tenaga kerja migran yang kami bantu setiap tahunnya," terang Radityo.
Prioritas pengembangan bisnis Gapai tahun ini adalah memperluas jangkauan pasar ke 15 negara di Eropa. Termasuk Hongaria, Rumania, Jerman dan Inggris. Kemudian negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, serta negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait dan Qatar. Agung Bezharie Hadinegoro selaku Partner Antler menambahkan bahwa sektor jasa penyaluran tenaga kerja lintas negara terus bertumbuh. Saat ini total nilainya diperkirakan mencapai US$ 56 miliar atau sekitar Rp 900 triliun. Dengan posisi strategis berkat bonus demografi, Indonesia bisa memegang peranan penting sebagai penyalur tenaga migran di lingkup global. "Gapai siap mentransformasi sektor migrasi, lewat perpaduan teknologi dan tata kelola yang transparan. Kami sangat antusias kembali berinvestasi di Gapai, sehingga bisa membantu lebih banyak pekerja migran di Indonesia untuk mendapatkan peluang kerja yang sesuai dengan aspirasi mereka," tandas Agung. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati