Startup Pertambangan AS yang Didukung Bill Gates dan Jeff Bezos Raup US$ 537 Juta



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. KoBold Metals, sebuah startup pertambangan asal Amerika Serikat yang didukung oleh investor miliarder seperti Bill Gates dan Jeff Bezos, berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 537 juta dalam putaran pendanaan terbaru. Informasi ini diumumkan oleh pihak perusahaan.  

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Durable Capital Partners LP dan T. Rowe Price, dengan valuasi KoBold mencapai US$ 2,96 miliar. 

Selain itu, investor lama seperti Andreessen Horowitz dan Breakthrough Energy Ventures milik Gates—yang juga melibatkan Bezos sebagai salah satu investornya—turut berpartisipasi dalam pendanaan ini, bersama dana segar dari StepStone.  


Baca Juga: Pengusaha Asal Brasil Gugat Penjualan Properti Senilai US$79 Juta kepada Jeff Bezos

Sejauh ini, KoBold telah memperoleh pendanaan total US$ 1 miliar dalam upayanya mengurangi dominasi China dalam rantai pasokan mineral global. 

Perusahaan ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, termasuk AI generatif dari OpenAI, untuk menganalisis data historis dan ilmiah guna menemukan cadangan mineral baru.  

AS saat ini sangat bergantung pada China untuk pasokan logam seperti tembaga, litium, dan nikel, yang banyak digunakan dalam telepon seluler, pusat data, serta baterai kendaraan listrik.  

"Misi KoBold adalah memperluas dan mendiversifikasi pasokan global sumber daya penting yang mendukung kemajuan teknologi, energi, kecerdasan buatan, serta keamanan," ujar CEO KoBold, Kurt House, dalam sebuah pernyataan.  

Baca Juga: Mantan Istri Bill Gates Dukung Kampanye Kamala Harris di Pemilu AS 2024

Dana hasil pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek eksplorasi baru serta meningkatkan penelitian dan pengembangan. 

Salah satu proyek yang menjadi fokus adalah cadangan tembaga besar di Zambia yang ditemukan KoBold pada Februari lalu. Proyek ini diperkirakan bernilai US$ 2 miliar dan dapat memproduksi sedikitnya 300.000 ton tembaga per tahun.  

"KoBold menunjukkan bagaimana kombinasi antara keunggulan ilmiah dan teknologi AI dapat membantu menemukan logam penting untuk mendukung transisi energi global," kata Henry Ellenbogen, mitra pengelola dan kepala investasi di Durable Capital Partners LP.

Selanjutnya: Lion Air Group Dipercaya Jadi Maskapai Penerbangan Haji Tahun 2025

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Ungkap 4 Aset Investasi Ini yang Membuatnya Sangat Kaya

Editor: Noverius Laoli