Startup Teknologi Otomotif Broom Raih Pendanaan Pra-Seri A Senilai Rp 155 Miliar



KONTAN.CO.ID - Broom, startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas, hari ini mengumumkan pendanaan Pra-Seri A senilai USD $10 juta (setara 155 miliar rupiah) yang dipimpin oleh Openspace, dengan partisipasi dari MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures, bersama dengan investor putaran terdahulu AC Ventures dan Quona Capital.

Ian Sikora, Direktur Eksekutif Openspace berkata, “Kami sangat senang dapat bermitra dengan Broom dalam misi mereka mengubah cara kerja pembiayaan dealer di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi dan data, Broom membuka sumber pembiayaan baru bagi segmen yang sebelumnya relatif terabaikan. Kami melihat masa depan yang cerah bagi perusahaan ini dan bangga menjadi bagian dari perjalanan mereka.”

Broom didirikan pada Juni 2021 dengan misi memberdayakan ekosistem showroom mobil bekas di Indonesia yang kebanyakan menghadapi keterbatasan akses modal dan masih mengoperasikan bisnisnya secara tak terorganisir.


Produk layanan utama Broom, Buyback, menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui layanan penjualan mobil temporer. Skema ini memungkinkan pemilik showroom menjual inventori mobil mereka secara sementara, menggunakan dananya untuk upaya bisnis lainnya, dan membeli kembali mobil tersebut saat jatuh tempo. Selama proses, showroom juga masih dapat menjual mobil tersebut ke pelanggan, sehingga pemilik showroom dapat mengoptimalkan perputaran inventarisnya maupun modal kerjanya.

Selain itu, Broom juga menawarkan platform manajemen showroom digital yang membantu mereka mengoperasikan bisnis lebih efisien. Aplikasi ini juga memungkinkan penjualan antar showroom dalam ekosistem Broom, sehingga dapat semakin mempercepat perputaran inventaris.

Selama setahun terakhir, Broom telah berkembang dengan pesat. Transaksi yang terjadi di platform Broom telah mencapai $300 juta (setara 4,65 triliun rupiah) dengan skema Buyback. Broom juga berhasil merangkul lebih dari 5.000 showroom mobil bekas serta membuka 6 cabang di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta. Hasilnya, Gross Merchandise Value (GMV) Broom telah meningkat 16 kali lipat dari tahun ke tahun.

Kesuksesan Broom juga tercermin dari pertumbuhan bisnis yang dialami oleh para showroom yang tergabung dalam ekosistemnya. Secara rata-rata, Broom berhasil meningkatkan ukuran inventaris, penjualan, dan profitabilitas showroom sebesar tiga kali lipat.

Menurut CEO & Co-Founder Broom Pandu Adi Laras, kesuksesan Broom tahun ini adalah hasil dari investasi perusahaan di sumber daya manusia (SDM) yang baik serta upaya bersama menjaga perhitungan bisnis yang positif sejak awal.

“Berinvestasi pada SDM terbaik berhasil mempercepat upaya kami menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kami juga beroperasi dengan efisiensi tinggi dan perhitungan ekonomi yang positif untuk menjaga keberlanjutan perusahaan, khususnya di iklim ekonomi saat ini. Dengan fondasi ini, Broom dapat terus fokus memberikan layanan-layanan lainnya sebagai solusi komprehensif bagi pelaku UKM [usaha kecil dan menengah] otomotif,” ujar Pandu.

Dengan pendanaan ini, Broom akan melanjutkan diversifikasi layanan serta mengembangkan teknologinya lebih jauh untuk melayani lebih banyak showroom, dengan lebih baik.

Broom juga ingin meningkatkan kapasitas modal Buyback agar dapat menangani volume transaksi yang lebih tinggi. Sebelum ini, Broom telah mendapatkan fasilitas kredit senilai $12 juta (setara 186 miliar rupiah) dari DBS Indonesia dan BRI.

"Kami berterima kasih atas dukungan dari investor, pemberi pinjaman, dan mitra-mitra kami yang telah mendorong pertumbuhan kami sejauh ini. Kami yakin Broom telah menemukan rumus yang tepat untuk berkembang, dan kami bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini dan semakin memberdayakan teman-teman showroom Broom," tambah Pandu.

Sebagai penutup, Nobutake Suzuki, Presiden dan CEO MUFG Innovation Partners mengatakan “Pasar mobil bekas di Indonesia sangat besar, namun terfragmentasi dan tidak terorganisir. Broom menggunakan pendekatan baru untuk mengembangkan solusi pendanaan berbasis aset yang lebih fleksibel, berbiaya lebih rendah, dan mudah diakses, membantu memberdayakan dealer kecil yang mendominasi transaksi mobil bekas di Indonesia. Kami sangat senang mendukung Pandu dan timnya, dan dengan senang hati menjajaki kemitraan kolaboratif.”

Tentang Broom.id

Broom.id adalah perusahaan teknologi yang melayani ekosistem showroom otomotif yang berbasis di Indonesia. Didirikan pada tahun 2021 oleh Pandu Adi Laras, Andreas Sutanto dan Pungky Wibawa, Broom menyediakan solusi teknologi dan layanan lainnya untuk mengatasi masalah perputaran stok dan bisnis yang tidak terorganisir di antara showroom mobil bekas di Indonesia. Menggabungkan pengalaman para pendiri di bidang teknologi dan industri otomotif tanah air, Broom mencoba menjawab tantangan utama bisnis showroom mobil bekas di Indonesia yang mayoritas masih melekat pada cara berbisnis yang lebih konvensional. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Broom, kunjungi www.broom.id.

Tentang Openspace

Openspace adalah firma modal ventura terkemuka di Asia Tenggara, menemukan dan mendukung perusahaan yang menciptakan dampak transformatif di mana teknologi bertemu dengan kehidupan sejak 2014. Openspace memiliki 4 dana dengan modal komitmen $650 juta dan memiliki 38 karyawan yang berdedikasi, termasuk spesialis penuh waktu dalam Portofolio Sukses tim. Berkantor pusat bersama di Singapura dan Jakarta, dengan kantor aktif di Bangkok, Manila, dan Kota Ho Chi Minh. Portofolionya terdiri dari 40+ perusahaan termasuk GoTo, Halodoc, FinAccel, dan Biofourmis. www.openspace.vc

Tentang Mitsubishi UFJ Financial Gorup Inc

Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) adalah salah satu grup keuangan terkemuka di dunia. Berkantor pusat di Tokyo dan dengan sejarah lebih dari 360 tahun, MUFG memiliki jaringan global dengan sekitar 2.400 lokasi di lebih dari 50 negara. Grup memiliki sekitar 170.000 karyawan dan menawarkan layanan termasuk perbankan komersial, perbankan perwalian, sekuritas, kartu kredit, keuangan konsumen, manajemen aset, dan leasing.

Grup bertujuan untuk "menjadi grup keuangan paling terpercaya di dunia" melalui kerja sama yang erat di antara perusahaan operasional kami dan secara fleksibel menanggapi semua kebutuhan keuangan pelanggan kami, melayani masyarakat, dan mendorong pertumbuhan bersama dan berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik. Saham MUFG diperdagangkan di bursa saham Tokyo, Nagoya, dan New York. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.mufg.jp/english.

MUFG Innovation Partners, Inc. (MUIP) adalah firma modal ventura korporat senilai 40 miliar yen yang didirikan oleh MUFG untuk berinvestasi di perusahaan rintisan terkait fintech di seluruh dunia.

Tentang BRI Ventures

BRI Ventures adalah anak perusahaan Modal Ventura Korporat dari Bank BRI, bank milik negara terbesar di Indonesia. Itu didirikan untuk mempercepat inovasi dan mendukung Bank BRI dengan berinvestasi di perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dengan pemberdayaan ekosistem digital yang kuat. BRI Ventures berfokus untuk menciptakan investasi yang menawarkan pertumbuhan berkelanjutan dan marjin yang sehat sambil menciptakan nilai melalui ekosistem dan UMKM yang sedang berkembang.

Saat ini, BRI Ventures aktif mengelola 3 dana - Pertama Dana Neraca fokus fintech, kemudian 2 Dana Ventura; Sembrani Nusantara dan Sembrani Kiqani yang merupakan dana ventura berlisensi OJK pertama, ditargetkan untuk berinvestasi di startup lokal di sektor yang sedang berkembang seperti merek Pendidikan, Pertanian, Ritel, Transportasi, Kesehatan, dan D2C. BRI Ventures memiliki total AUM USD 320 Juta dan lebih dari 24 perusahaan dikelola dalam portofolio mereka. Meskipun sifatnya baru, dana ini telah membuktikan likuiditasnya melalui 2 IPO dan 1 exit akuisisi dalam 3 tahun pertama beroperasi.

Baca Juga: Startup Mobil Bekas Broom Raih Pendanaan Pra-Seri A Senilai Rp 155 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti