Stasiun bawah tanah MRT selesai dalam 2 tahun



JAKARTA. Proyek Mass Rapid Transit (MRT) memulai tahapan konstruksi pembangunan stasiun bawah tanah. Direktur Konstruksi PT MRT, M. Nasyir mengatakan konstruksi yang di Istora dan Bendungan Hilir mulai dibuat seperti di depan Ratu Plaza dan Setiabudi.

"Kita mulai masuk dari tengah malam ini, akan dilanjutkan penggalian dinding dan lainnya," kata Nasyir, Selasa (12/8). Persiapan kerja dilakukan mulai tanggal 12 Agustus hingga 25 Agustus. Terdiri dari pengupasan, pengerasan median tengah jalan, pengecatan marka jalan, persiapan jalur lambat bergerser ke jalan, pergeseran jalur busway ke jalur cepat yang lama  dan lainnya.

Nasyir mengatakan rekayasa lalu lintas mulai dilakukan malam ini karena area kerja yang dibutuhkan di titik Istora selebar kurang lebih 28 meter. Sampai tahap  ini, Nasyir mengatakan belum ada kendala berarti. "Belum tahu nanti, kan ini masih persiapan," katanya. Untuk pembuatan stasiun bawah tanah dibutuhkan waktu sekitar dua tahun. Sebelumnya, di titik Bundaran HI dan Dukuh Atas sudah memulai konstruksi besar pada April 2014. Di Senayan dan Setiabudi pada Juli 2014.  Tahapan skala besar akan membuat perubahan jalur lalu lintas secara permanen kurang lebih dua tahun pada enam titik bakal stasiun MRT. Walaupun ada penutupan area median jalan secara permanen selama periode konstruksi tersebut, jumlah lajur kendaraan pada enam titik lokasi akan tetap dipertahankan.


Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan dengan dimulainya tahapan penggalian stasiun bawah tanah di semua titik, menunjukkan bahwa pengerjaan MRT terus berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan