State Bank of India Targetkan Buka 2.000 Cabang Tahun Depan



MUMBAI. State Bank of India saat ini menargetkan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar lagi. Target ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, krisis kredit yang melanda global saat ini memungkinkan bank yang 59% sahamnya dimiliki oleh pemerintah ini untuk mengambil deposito dari pihak swasta.

Rincinya, State Bank memiliki target untuk mencapai peningkatan pangsa pasar sebesar 80 basis poin dalam beberapa tahun ke depan. Menurut Om Prakash Bhatt Chairman State Bank, target tersebut sudah sejalan dengan peningkatan yang terjadi sepanjang tahun ini hingga September.

Buktinya, State Bank sudah menguasai 16,11% deposito nasional dan 16% dana pinjaman. “Saya rasa kami tidak pernah mencapai pangsa pasar yang sebesar ini,” jelas Bhatt.


Krisis kredit global saat ini memang ikut mempengaruhi kinerja beberapa perusahaan finansial di negeri taj Mahal itu. Sebut saja ICICI Bank, yang saat ini tengah didera masalah akibat larinya para deposito. Hal ini terkait dengan pengumuman yang dilakukan ICICI pada 16 September lalu bahwa perusahaannya kemungkinan akan mengalami kerugian sebesar US$ 28 juta karena berhubungan dengan Lehman Brothers Holding Inc.

Akibatnya, para nasabah banyak yang memilih untuk menyimpan dananya ke bank pemerintah dengan alasan keamanan. Kondisi ini tetap terjadi, meskipun Pemerintah India menetapkan jaminan pinjaman sebesar 100.000 rupe, baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta.

“Pesaing utama, ICICI, saat ini mengalami penurunan kinerja. Jadi State Bank dapat mengambil pangsa pasar yang lebih besar saat ini,” jelas banking analyst Khandwala Securities Ltd Hatim Broachwala.

Tak heran, tahun depan, State Bank berencana membuka sekitar 2.000 cabang dan menambah 25.000 karyawan. Dengan demikian, State Bank of India akan memiliki total cabang sebanyak 12.000 dan 200.000 pekerja.

“Dua ribu cabang dalam setahun itu merupakan angka terbesar dibanding bank lainnya di India,” jelasnya. Catatan saja, saat ini ICICI Bank memiliki sekitar 1.380 cabang.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie