JAKARTA. PT Bank QNB Indonesia Tbk mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) cukup tinggi pada 2016 lalu. Tercatat NPL gross bank berkode BKSW pada akhir 2016 ini 6,86% atau naik cukup besar dari 2015 yang sebesar 2,59%.Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Windiartono Tabingin, Direktur Bank QNB Indonesia mengatakan, peningkatan rasio NPL ini disebabkan karena perlambatan ekonomi Indonesia pada 2016 lalu.“Selain itu kenaikan NPL juga disebabkan karena penurunan harga komoditas, perlambatan dan kondisi ekonomi global juga mempengaruhi,” ujar Windiartono dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3).
Stategi QNB Indonesia perbaiki kredit bermasalah
JAKARTA. PT Bank QNB Indonesia Tbk mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) cukup tinggi pada 2016 lalu. Tercatat NPL gross bank berkode BKSW pada akhir 2016 ini 6,86% atau naik cukup besar dari 2015 yang sebesar 2,59%.Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Windiartono Tabingin, Direktur Bank QNB Indonesia mengatakan, peningkatan rasio NPL ini disebabkan karena perlambatan ekonomi Indonesia pada 2016 lalu.“Selain itu kenaikan NPL juga disebabkan karena penurunan harga komoditas, perlambatan dan kondisi ekonomi global juga mempengaruhi,” ujar Windiartono dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3).