Statistik Menyedihkan Manchester City di Era Guardiola, Kejatuhan Sang Juara Bertahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester City, di bawah arahan Pep Guardiola, mengalami salah satu kekalahan paling mengejutkan dalam sejarah kepelatihan panjang sang manajer.

Kekalahan 1-2 dari Manchester United dalam Derby Manchester tadi malam tidak hanya menimbulkan tanda tanya besar terkait performa tim, tetapi juga mengungkapkan krisis mendalam yang tengah melanda skuad City musim ini.

Gol Pembuka yang Tak Disambut Hangat oleh Guardiola

Manchester City memimpin lebih dulu melalui sundulan Josko Gvardiol pada menit ke-36. Gol ini tercipta melalui umpan silang yang terdefleksi, sesuatu yang tampaknya tidak sesuai dengan estetika permainan yang sering dikedepankan Guardiola.


Baca Juga: Pep Guardiola Terpuruk, Manchester United Buktikan Mental Juara di Etihad

Reaksi Guardiola terhadap gol ini pun menjadi sorotan, di mana ia tampak kurang antusias, bahkan cenderung apatis. Sikapnya mencerminkan tekanan besar yang ia hadapi di tengah performa tim yang terus merosot.

Kekalahan di Menit-Menit Akhir: Awal dari Pertanyaan Besar

Kemenangan yang sudah di depan mata akhirnya lenyap hanya dalam beberapa menit terakhir pertandingan. Pada menit ke-88, Matheus Nunes melakukan kesalahan fatal dengan memberikan bola kepada Amad Diallo, yang kemudian dilanggarnya sendiri.

Kesempatan ini dimanfaatkan Bruno Fernandes untuk menyamakan kedudukan lewat titik putih.

Hanya dua menit berselang, blunder kembali terjadi. Umpan panjang sederhana dari Lisandro Martinez berhasil dimanfaatkan Diallo yang mencetak gol dari sudut sempit. Kesalahan posisi kiper Ederson menjadi faktor utama gol tersebut.

Kekalahan ini tercatat sebagai pertama kalinya City, sebagai juara bertahan Premier League, kehilangan keunggulan di menit ke-88 atau lebih dan akhirnya kalah.

Statistik Menyedihkan Manchester City di Era Guardiola

Sejak Guardiola memimpin, City hanya kalah empat kali dari 105 pertandingan Premier League di mana mereka unggul di babak pertama. Namun, penurunan performa musim ini sangat mencolok.

Baca Juga: Manchester United Taklukkan Manchester City, Amad Diallo Jadi Pahlawan di Etihad

City kini tertinggal sembilan poin dari Liverpool yang memimpin klasemen, meskipun telah memainkan satu pertandingan lebih banyak. Selain itu, harapan untuk mempertahankan gelar Premier League kelima berturut-turut tampaknya semakin jauh dari jangkauan.

Penurunan Performa Pemain Kunci

Banyak pemain andalan Guardiola mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan performa. Berikut beberapa statistik mencolok:

  1. Phil Foden Musim lalu, Foden mencetak 27 gol dan memberikan 12 assist, namun musim ini hanya mampu mencetak tiga gol dan dua assist dalam 18 pertandingan di semua kompetisi.

  2. Jack Grealish Grealish belum mencetak gol untuk Manchester City sejak Desember tahun lalu, meskipun ia berhasil mencetak dua gol untuk tim nasional Inggris selama periode yang sama.

  3. Erling Haaland Setelah mencetak 10 gol dalam lima pertandingan pertama Premier League musim ini, Haaland hanya mampu menambah tiga gol dalam 11 pertandingan berikutnya.

  4. Kevin de Bruyne dan Kyle Walker Cedera dan usia mulai mempengaruhi performa dua pemain veteran ini. De Bruyne, yang kini berusia 34 tahun, menunjukkan tanda-tanda penurunan fisik dan kemungkinan besar tidak akan bertahan di City musim depan. Walker juga terlihat semakin rapuh di sektor pertahanan.

Baca Juga: Paul Pogba Dirumorkan ke Manchester City, Kembalinya Sang Maestro di Liga Inggris?

Guardiola: "Saya Tidak Cukup Baik"

Dalam wawancara pasca-pertandingan, Guardiola memberikan analisis yang brutal terhadap dirinya sendiri. "Saya tidak cukup baik. Saya adalah manajer. Saya harus menemukan solusi, dan sejauh ini saya gagal," ujarnya.

Pernyataan ini mencerminkan tekanan besar yang dirasakan Guardiola dalam menghadapi krisis yang sedang berlangsung.

Guardiola juga mengakui bahwa upaya pembaruan skuad secara serius mungkin baru akan dilakukan musim panas mendatang.

Namun, ia menghadapi tantangan besar karena klub-klub pesaing juga terus memperkuat skuad mereka. Dengan usia para pemain kunci yang semakin menua, proses ini jelas tidak akan menjadi solusi instan.

Selanjutnya: Cuaca di Kepulauan Bangka Belitung Senin (16/12) Dominan Berawan dan Hujan Ringan

Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Baru, Ini Prediksi Robert Kiyosaki di 2025 Nanti

Editor: Handoyo .