Statoil Belum Pasti Menang di Natuna



JAKARTA. Bertandangnya petinggi StatoilHydro Norway ke kantor Wakil Presiden kemarin, tidak menandakan BUMN asal Norwegia tersebut bakal ditunjuk sebagai calon mitra strategis PT Pertamina (Persero) dalam mengelola blok gas Natuna D Alpha.

Sampai saat ini kami belum tentukan pemenangnya," ujar Direktur Hulu Pertamina Karen Agustiawan melalui pesan singkatnya, Kamis (4/12).

Menurut Karen, Pertamina masih menunggu masuknya proposal dari delapan perusahaan yang diundang masuk beauty contest tahap II.


Sudah hampir dua pekan atau tepatnya sejak 13 November lalu PT Pertamina (Persero) mengumumkan delapan perusahaan minyak yang masuk ke beauty contest tahap 2 blok Natuna D Alpha.

Delapan perusahaan minyak mendapat undangan dari Pertamina untuk menjadi mitra strategis pengelolaan Blok Natuna D Alpha. Delapan perusahaan tersebut adalah ExxonMobil Oil Indonesia, Total Indonesia, Chevron, Statoil, Shell, ENI, Petronas, dan China National Petroleum Company (CNPC).

Setelah lolos tahap pertama, Pertamina akan meminta calon mitranya untuk memasukkan angka penawaran dan mencantumkan swap aset yang bisa diberikan kepada Pertamina. Hal ini penting untuk diketahui karena Pertamina membutuhkan teknologi yang mumpuni untuk memproduksi gas blok Natuna D Alpha.

Pengembangan Natuna D Alpha, diperkirakan akan menelan biaya investasi mencapai US$ 52 miliar. Blok gas ini diperkirakan memiliki cadangan gas cukup besar hingga 46 triliun kaki kubik. Namun, 70 persen cadangan gas tersebut mengandung CO2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Didi Rhoseno Ardi