Status 8.000 peserta kartu prakerja gelombang 16 terancam dicabut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja mengingatkan, terdapat lebih dari 8.000 peserta Kartu Prakerja gelombang 16 yang terancam dicabut kepesertaannya.

"Kurang dari 5 jam sebelum batas akhir pembelian pertama bagi peserta Kartu Prakerja gelombang 16 dan masih ada lebih dari 8000 orang yang terancam dicabut kepesertaannya," ujar Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada wartawan, Kamis (29/4).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian nomor 11 tahun 2020, dijelaskan bila penerima Kartu Prakerja tidak melakukan pemilihan Pelatihan dalam jangka waktu 30 hari, maka penerima Kartu Prakerja dicabut kepesertaannya.


Adapun batas akhir pembelian pelatihan pertama bagi penerima kartu prakerja gelombang ke-16 adalah hari ini (29/4). pukul 23.59 WIB. Melihat ini, Louisa pun mengingatkan para peserta untuk segera melakukan pembelian pelatihan pertama.

Baca Juga: Kartu Prakerja gelombang 17 segera dibuka, ini perkiraan jumlah kuotanya

"Kami menghimbau mereka untuk segera melakukan pembelian pelatihan di salah satu dari 7 platform digital yang dapat diakses melalui dashboard peserta," terang Louisa.

Sebelumnya, PMO telah mencabut kepesertaan 35.809 orang dari gelombang 12-15 yang tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak mereka ditetapkan sebagai peserta Program Kartu Prakerja.

Seperti diketahui, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp 3,55 juta. Bila dirinci, dana pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan dan insentif survei sebesar Rp 50.000 untuk tiga kali survei.

Selanjutnya: Ada 21 juta data ganda dicoret, cek penerima bansos di cekbansos.kemensos.go.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli