JAKARTA. Aktivitas Gunung Merapi mulai mereda. Mulai hari ini (3/12), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya menjadi siaga.Penurunan status Gunung Merapi itu berdasarkan pantauan PVBMG. Ada sejumlah aktivitas yang menurun seperti energi gempa, fluida, guguran, amplituda, kejadian awan panas, energi getaran vulkanik, spektrum tremor. Kepala PVMBG Surono mengatakan, semua parameter tersebut menunjukkan adanya kestabilan."Secara visual gunung masih tertutup kabut. Kalau cerah masih ada asap dengan ketinggian 500 meter. Tadi pagi 700 meter. Belerang menurun, emisi gas SO2 200 sampai 300 kiloton. Sangat kecil," jelasnya, Jumat (3/12).Kendati status menjadi siaga, Surono mengatakan Gunung Merapi masih berpotensi memuntahkan lahar pijar berupa erupsi awan panas mengarah ke selatan. Untuk itu, dia menyarankan masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak Merapi."Diperkirakan, jika terjadi aliran awan panas akan mengarah ke Kali Gendol, Kali Kuning, dan Kali Boyong. Potensi bahaya sekunder berupa lahar hujan, dapat terjadi di semua alur yang berhulu di Gunung Merapi," jelasnya.Asal tahu saja, Gunung Merapi berstatus awas. Status ini ditetapkan sejak 25 Oktober lalu karena terjadinya peningkatan aktivitas gunung tersebut. (Wilem Jonata/Tribunnews.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Status Gunung Merapi turun menjadi siaga
JAKARTA. Aktivitas Gunung Merapi mulai mereda. Mulai hari ini (3/12), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya menjadi siaga.Penurunan status Gunung Merapi itu berdasarkan pantauan PVBMG. Ada sejumlah aktivitas yang menurun seperti energi gempa, fluida, guguran, amplituda, kejadian awan panas, energi getaran vulkanik, spektrum tremor. Kepala PVMBG Surono mengatakan, semua parameter tersebut menunjukkan adanya kestabilan."Secara visual gunung masih tertutup kabut. Kalau cerah masih ada asap dengan ketinggian 500 meter. Tadi pagi 700 meter. Belerang menurun, emisi gas SO2 200 sampai 300 kiloton. Sangat kecil," jelasnya, Jumat (3/12).Kendati status menjadi siaga, Surono mengatakan Gunung Merapi masih berpotensi memuntahkan lahar pijar berupa erupsi awan panas mengarah ke selatan. Untuk itu, dia menyarankan masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari puncak Merapi."Diperkirakan, jika terjadi aliran awan panas akan mengarah ke Kali Gendol, Kali Kuning, dan Kali Boyong. Potensi bahaya sekunder berupa lahar hujan, dapat terjadi di semua alur yang berhulu di Gunung Merapi," jelasnya.Asal tahu saja, Gunung Merapi berstatus awas. Status ini ditetapkan sejak 25 Oktober lalu karena terjadinya peningkatan aktivitas gunung tersebut. (Wilem Jonata/Tribunnews.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News