JAKARTA. Peta politik diprediksi bakal kembali menghangat. Menyusul status tersangka Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) atas kasus proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dengan kerugian mencapai Rp 2,3 triliun. Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira melihat kondisi ini bisa mempengaruhi sikap pelaku pasar atau mengambil posisi wait and see. Posisi Setnov yang juga Ketua DPR ini akan berpengaruh terhadap kalkulasi risiko politik tanah air. "Maka resiko politiknya juga kalau dirangkum dalam keputusan investasi jadi lebih besar," kata Bhima pada KONTAN, Senin (17/7).
Status tersangka Setnov pengaruhi sikap investor
JAKARTA. Peta politik diprediksi bakal kembali menghangat. Menyusul status tersangka Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) atas kasus proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dengan kerugian mencapai Rp 2,3 triliun. Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira melihat kondisi ini bisa mempengaruhi sikap pelaku pasar atau mengambil posisi wait and see. Posisi Setnov yang juga Ketua DPR ini akan berpengaruh terhadap kalkulasi risiko politik tanah air. "Maka resiko politiknya juga kalau dirangkum dalam keputusan investasi jadi lebih besar," kata Bhima pada KONTAN, Senin (17/7).