Steady Safe (SAFE) masih belum bangkit dari kerugian hingga kuartal III-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steady Safe Tbk (SAFE) membukukan pendapatan sebesar Rp 48,80 miliar pada periode Januari-September 2018. Pendapatan SAFE ditopang oleh operasional Bus Volvo.

Sesuai catatan KONTAN, sejak sejak Juni 2016, armada bus yang melayani rute Transjakarta berhenti operasi. Saat itu kontrak perusahaan konsorsium Steady Safe dengan perusahaan bus lain sebagai operator Transjakarta telah berakhir.

Sekadar info, SAFE tergabung dalam tiga konsorsium untuk operator Transjakarta di bawah perusahaan bernama PT Jakarta Trans Metro, PT Jakarta Mega Trans, dan PT Trans Batavia. Semua kontrak konsorsium dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) selesai di waktu bersamaan.


Praktis, sepanjang tahun Steady Safe tak mencatatkan pendapatan. Faktor lain adalah karena semua armada SAFE sudah lebih dari 10 tahun dan tidak memiliki izin untuk beroperasi lagi.

Beban usaha SAFE pada kuartal III 2018 naik sebesar 1,2% menjadi Rp 4,40 miliar dari Rp 2 miliar pada periode yang sama di tahun 2017. Beban keuangan Steady Safe juga naik pesat 667% dari Rp 2,28 miliar pada kuartal III tahun lalu menuju Rp 17,49 miliar pada kuartal III tahun ini.

Steady Safe juga masih menanggung denda dari BEI dan OJK pada kuartal III 2018 ini sebesar Rp 450 juta atau naik 1,25% dari Rp 200 juta pada kuartal III tahun 2017.

Alhasil hingga kuartal ketiga 2018 ini, SAFE masih membukukan rugi sebesar Rp 11,53 miliar. Pada periode sembilan bulan pertama tahun lalu, SAFE merugi Rp 4,96 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati