Steady Safe bersabar menanti hasil akhir tahun



KONTAN.CO.ID - PT Steady Safe Tbk (SAFE) harus bersabar menanti kuartal IV 2017. Sampai sebelum periode tersebut, kolom pendapatan usaha mereka masih akan nihil.

Seperti yang tampak pada laporan keuangan Steady Safe semester I 2017 yang tak mencatatkan pendapatan. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan mereka Rp 4,29 miliar.

Informasi dalam laporan keuangan semester I 2017 menyebutkan, awal tahun 2016 Steady Safe tak lagi menikmati bagi hasil dari konsorsium bus Transjakarta. Sebabnya, jangka waktu kontrak kerja sama antara operator bus Transjakarta dengan PT Transportasi Jakarta sudah berakhir.


Kini, Steady Safe dalam tahap menunggu realisasi menadi operator bus Transjakarta. Menurut perjanjian kerjasama dengan PT Transportasi Jakarta pada 31 Maret 2017, mereka akan menjadi operator mandiri bus Transjakarta dari November 2017-Oktober 2027.

Terkait dengan perjanjian itu, Steady Safe melakukan pengadaan 116 unit Maxi Bus-Diesel Volvo. Seluruh armada akan beroperasi pada tahun 2018 dengan proyeksi pendapatan sekitar Rp 17,14 miliar.

Namun tahun ini, Steady Safe hanya akan menikmati 30%-50% dari total proyeksi pendapatan tadi. "Karena ada kiriman di batch kedua pada Oktober tahun ini," terang Andika Nusantara, Direktur PT Steady Safe Tbk di Jakarta, Jumat (18/8).

Jadwal kedatangan 116 bus tadi memang bertahap yakni 30 bus setiap bulan. Steady Safe menjadwalkan Septemner nanti 30 bus bikinan karoseri PT Laksana Karoseri bakal hadir.

Sekadar tahu, harga satu unit bus Maxi Bus-Diesel Volvo yakni Rp 3,05 miliar. Steady Safe membeli ratusan bus tesebut dengan sistem leasing di PT Indomobil Finance.

Selain bus Maxi Bus-Diesel Volvo, Steady Safe juga menyediakan 71 unit bus Ankai untuk operasional bus Transjakarta. Bus Ankai merupakan bus bekas yang tak jadi dibeli oleh Dinas Perhubungan. Karena itu, status operasionalnya dititipkan kepada operator seperti PO Mayasari Bakti, Perum PPD dan Steady Safe. "Jadi, bukan milik Steady Safe," tutur Andika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie