KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar di tahun 2024. “Capex tahun ini untuk pembangunan gudang di Gresik sebagai bagian dari pembangunan unit 7 tahap 1. Sisanya digunakan untuk maintenance,” ujar Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward kepada Kontan, Senin (22/1). Johannes mengatakan, ISSP menargetkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 10%-20% di tahun ini. Salah satu faktor pendorongnya adalah permintaan dari proyek pembangunan Ibu Kota NUsantara (IKN) yang akan memberikan dampak signifikan ke penjualan ISSP.
”Namun, demikian, tidak dapat dilupakan juga pasar di luar proyek IKN juga ikut bertumbuh baik di tahun ini,” katanya.
Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini, Steel Pipe Industry (ISSP) Kejar Kenaikan Pendapatan 10% Selain itu, ISSP menargetkan volume ekspor bisa mencapai 5.000 ton per bulan di sepanjang tahun 2024. Dengan kondisi harga bahan baku (coal dan iron ore) yang masih cukup terjaga, ISSP pun optimistis harga baja juga akan stabil di tahun ini. “Namun, memang masih dibayangi oleh tanda tanya pemulihan ekonomi di China. Tapi, kami melihat permintaan domestik cukup kuat,” ujar Johannes. Per September 2023, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 363,7 miliar, atau tumbuh sebesar 24,2% dari periode yang sama tahun 2022, yakni Rp 293 miliar.
Dari sisi penjualan, per September 2023, ISSP mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 4,7% di tengah tekanan penurunan harga baja. Alhasil, ISSP menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp 4,8 triliun, naik sebesar 0,5% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat