Steel Pipe Industry (ISSP) Bidik Pendapatan Naik 10% pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) optimistis bisa meningkatkan kinerja bisnisnya pada tahun 2024. Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward meyakini bahwa perseroan mampu meningkatkan pendapatan hingga 10% di tahun 2024. 

Menurutnya, optimisme ini tidak terlepas dari peluang pasar baja yang masih menunjukkan tren positif di Indonesia.

"Sampai saat ini sebenarnya pasar baja global masih tidak menentu. Namun demikian, kami melihat peluang yang cukup baik untuk prospek pasar Indonesia. Kami optimis di 2024 nanti penjualan tetap akan tumbuh minimal secara moderat 10%," kata Johannes kepada Kontan, Minggu (7/1).


Johannes menjelaskan, proyeksi pasar untuk produk pipa baja milik perseroan sendiri masih berpotensi cukup baik di tahun 2024 karena adanya pemulihan sektor properti dan pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: PTPP Peroleh Kontrak Baru Rp 31,67 Triliun di 2023

"Kami melihat untuk produk pipa baja potensinya masih baik, karena ditunjang pembangunan infrastruktur dan pemulihan sektor properti dan konstruksi," jelasnya.

Johannes menerangkan, tantangan utama yang dihadapi perseroan di tahun 2024 adalah kestabilan politik dalam negeri. Oleh karenanya, ia berharap agar Pemilihan Umum (Pemilu) yang terlaksana bisa berjalan dengan baik.

"Tantangan utama di 2024 sebagaimana industri lain adalah kestabilan politik. Namun demikian kami cukup optimis bahwa rangkaian Pemilu akan berjalan dengan lancar," terangnya.

Sementara itu, ISSP menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 250 miliar yang dialokasikan untuk mendukung kinerja perseroan.

"Untuk proyeksi (pendapatan dan laba 2024) belum dapat kami sampaikan. Untuk capex sekitar Rp250 miliar yang kegunaannya antara lain untuk pembangunan unit 7 dan maintenance capex lainnya," tutupnya.

Sebagai informasi, pada sembilan bulan pertama tahun 2023, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 363,7 miliar, atau tumbuh sebesar 24,2% dari periode yang sama tahun 2022 yakni Rp 293 miliar.

Dalam kuartal III-2023 sendiri, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 160,5 miliar yang merupakan kenaikan laba bersih sebesar 57,3% year on year (YoY) atau hampir 67% quarter on quarter (QoQ) yang menandakan kenaikan berturut-turut selama dua kuartal.

Baca Juga: Trafik Data Smartfren (FREN) Naik 9% Saat Momen Nataru

Margin laba kotor dan bersih ISSP tercatat masing-masing sebesar 15,9% dan 7,6% yang berarti telah melampaui target margin tahun 2023.

Dari sisi penjualan, sepanjang 9 bulan 2023, ISSP masih berhasil mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 4,7% di tengah tekanan penurunan harga baja, sehingga menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp 4,8 triliun, atau naik sebesar 0,5% YoY. Dari sisi cash flow, dalam periode 9 bulan ini ISSP masih mencatatkan surplus kas dari operasi.

Dalam kuartal III-2023, penjualan tertinggi ISSP disumbang oleh Pipa Spiral non API (23.3%), Black Pipe non API (21,4%), dan pipa mekanis (15,9%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi