Steel Pipe Industry (ISSP) Kantongi Pendapatan Rp 1,7 Triliun Selama Kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen pipa baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) mencatatkan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 1,7 triliun dan Rp 107 miliar selama periode kuartal pertama tahun ini. 

Margin laba bersih juga mengalami peningkatan sesuai prediksi. Angkanya naik dari semula 4,9% FY2022 menjadi 6,2% di kuartal I-2023. 

Corporate Secretary & Investor Relation Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward memaparkan, penjualan selama kuartal pertama 2023 lebih rendah daripada sebelumnya Rp 2 triliun di kuartal pertama 2022. Hal ini dikarenakan penjualan luar biasa pada Maret 2022 yang mencapai Rp 1 triliun karena antisipasi meningkatnya VAT. 


Untuk menghadapi sisa tahun 2023 ini ISSP akan tetap waspada dengan apa yang terjadi secara global. Menurunnya harga komoditas energi global seperti batubara, minyak, dan gas alam dinilai dapat menjadi pertanda melemahnya ekonomi.

Baca Juga: Laba Semen Indonesia (SMGR) Tumbuh 11,1% Menjadi Rp 562 Miliar per kuartal I-2023

Maka dari itu, strategi pembelian yang bijak diperlukan sambil memanfaatkan peluang domestik secara optimal. Hingga saat ini tim sales dan marketing ISSP memiliki 25.000 ton pesanan backlog, dengan proyek lainnya dalam proses negosiasi.

Beberapa proyek tersebut di antaranya, Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentak Pendek (IKN), MMP Nickel Smelter Project Kaltim (Program hilirisasi), Project Noefefan Bridge ke Oenuno Timor Leste, Garbarata Dermaga VIP Bakauheni, dan Bendungan Way Sekampung. 

"Ini adalah contoh bagaimana kami mendapat manfaat dari berbagai inisiatif pemerintah," ungkap Johannes dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/5). 

Mengingat peluang dan tantangan di atas, perseroan mempertahankan target pertumbuhan top line dan bottom line berkisar 20%-30% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

"Dan asalkan tidak ada kondisi yang merugikan secara signifikan, manajemen berkeinginan untuk menjaga pembayaran dividen rutin secara konsisten. Keputusan dividen akan dibuat dalam RUPS pada 30 Juni 2023 mendatang dan akan menjadi subjek pada kondisi dan faktor yang relevan di masa mendatang," tambahnya. 

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Targetkan Penyaluran KPR Tumbuh Hingga 8% Tahun Ini

ISSP mempunyai target untuk mencapai produksi 500.000 ton per tahun dalam dua atau tiga tahun ke depan. Ekspansi mesin stainless steel berdiameter besar yang baru menunjukkan hasil yang sangat baik.

"Kami akan terus berkembang menuju arah tersebut, karena Indonesia saat ini adalah eksportir stainless steel terbesar. Kami berharap dapat melengkapinya dengan ekspor produk stainless steel nilai tambah yang telah jadi," tandas Johannes. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi