Steel Pipe Industry (ISSP) Pasang Target Penjualan dan Laba Naik 10%-20% Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BIsnis PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Meski begitu, di tahun ini, ISSP memasang target bisnis yang cukup konservatif. 

Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward mengatakan, pihaknya secara konservatif menargetkan kenaikan volume penjualan maupun laba sebesar 10%-20% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Meski demikian, sebenarnya ISSP melihat prospek bisnis di 2024 ini memiliki opportunity yang cukup baik. “Dengan asumsi kondisi politik domestik dan global stabil,” ungkap Johannes, kepada Kontan.co.id, Senin (29/1). 


Di sisi lain, ISSP juga terus menggenjot pasar ekspor. ISSP mengincar volume penjualan ekspor dapat mencapai 30.000 ton atau setara 8%-10% dari total penjualan tahun ini. 

Baca Juga: Spindo (ISSP) Targetkan Volume Penjualan Ekspor Capai 30.000 Ton pada 2024

Johannes  menyebutkan, kinerja ekspor ISSP juga berhasil bertumbuh di tahun lalu, baik dari sisi volume maupun nilai. Hal ini diklaim menggembirakan, mengingat harga rata-rata HRC global turun sampai sekitar 14%. 

Adapun, hingga saat ini ISSP telah memasok produknya ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Timor Leste. ISSP juga akan terus berupaya memperluas pasar ekspor ke negara-negara lainnya. 

Untuk memaksimalkan bisnis di tahun ini, ISSP menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 250 miliar. Dana capex tahun ini utamanya digunakan untuk pembangunan pabrik ke-7 dan juga maintenance capex. 

“Agenda kami tahun ini adalah melanjutkan pembangunan unit 7, meningkatkan efisiensi operasi dan menurunkan kebutuhan modal kerja beserta biaya keuangannya,” kata Johannes.

Per September 2023, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 363,7 miliar, atau tumbuh sebesar 24,2% dari periode yang sama tahun 2022 yakni Rp 293 miliar. 

Dari sisi penjualan, ISSP masih berhasil mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 4,7% di kuartal III 2023 di tengah tekanan penurunan harga baja, sehingga menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp 4,8 triliun, atau naik sebesar 0,5% YoY. 

 

ISSP Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat