Steel Pipe Industry of Indonesia Pasok Pipa Tiang Baja untuk Proyek IKN Nusantara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) telah  menyelesaikan pengapalan pipa tiang baja pertamanya untuk pembangunan duplikasi Jembatan Bentang Pendek Pulau Balang, yang merupakan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Mengutip siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Senin (6/2), dijelaskan bahwa proyek ini hanyalah contoh kecil dari dukungan perseroan untuk pembangunan IKN dan proyek infrastruktur lainnya di Indonesia. 

"Sekitar 62% dari pendapatan tahunannya terkait dengan proyek konstruksi, utilitas, dan infrastruktur, akan ada lebih banyak pasokan untuk proyek IKN di masa mendatang," ungkap Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johanes W. Edward, dalam keterangannya. 


Baca Juga: Simak Jurus Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Kerek Penjualan Naik 30% di 2023

Menurut pemaparan Johanes, jembatan tersebut nantinya akan berfungsi sebagai pendukung logistik ibu kota baru yang sedang dibangun di Penajam Paser-Kalimantan, Indonesia.

Duplikasi dari Bentang pendek Jembatan Pulau Balang ini dibangun untuk mencegah kemacetan lalu lintas setelah jembatan tersebut menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan pada tahun 2024 mendatang. 

"Jembatan duplikat yang akan dibangun Kementerian PUPR ini akan sejajar dengan bentang pendek Jembatan Pulau Balang tersebut," sebutnya. 

Sementara itu, Pembangunan Jembatan Pulau Balang sepanjang 804 meter itu selesai pada akhir tahun 2020, yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan menggunakan APBN sekitar Rp 1,3 triliun dengan pola kontrak bertahap.

 
ISSP Chart by TradingView

Untuk diketahui, pada tahun ini Steel Pipe Industry memang tengah fokus mengincar proyek IKN Nusantara. 

ISSP menyebutkan bahwa peluang pertumbuhan bisnis perseroan di tahun ini sebagian besar datang dari dalam negeri. Salah satunya lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang fokus pada pembangunan infrastruktur di berbagai sektor serta revitalisasi industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .