Steel Pipe Industy (ISSP) Waspadai Peningkatan Barang Impor yang Langgar Prosedur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten baja, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menyoroti meningkatnya ancaman barang impor yang masuk ke Indonesia dengan melanggar prosedur, termasuk melalui circumvention HS (Harmonized System). 

Investor Relations ISSP Johannes Edward mengatakan, saat ini memang tengah meningkat kekhawatiran terhadap membanjirnya produk baja impor yang dapat menekan produsen baja lokal.

Menurut Johannes, pengawasan yang lebih ketat terhadap impor baja sangat diperlukan, terlebih dengan lonjakan produk baja dari negara-negara lain, termasuk China. 


Berdasarkan data dari Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), impor baja dari China naik signifikan sebesar 33,92% dari 2,23 juta ton pada Januari-Juli 2023 menjadi 2,98 juta ton pada periode yang sama di 2024. Angka ini mengindikasikan potensi dampak besar terhadap industri baja dalam negeri.

Baca Juga: Steel Pipe Industry (ISSP) Pangkas Target Penjualan Tahun Ini

"Kita perlu waspada terhadap barang-barang impor yang masuk dengan cara-cara yang melanggar prosedur, seperti circumvention HS. Selain itu, pemerintah harus lebih teliti dalam memilah kebijakan ekspor yang mendukung industri lokal serta memastikan penegakan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) konsisten," ujar Johannes kepada KONTAN, Minggu (20/10).

Johannes juga menekankan, pentingnya pemberian insentif bagi industri baja lokal agar mereka dapat bersaing di pasar global. Sebagai bagian dari strategi ISSP untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan telah melakukan berbagai langkah termasuk memperbarui teknologi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memperkuat jaringan distribusi.

“Kami terus memperkuat jaringan distribusi kami, termasuk dengan membuka depo baru di Makassar tahun ini, dan dalam waktu dekat akan menambah beberapa depo lagi di wilayah lain. Ini akan membantu kami memperluas jangkauan ke Indonesia Timur dan mendukung kinerja perusahaan,” tambah dia.

Dengan fokus pada peningkatan efisiensi operasional dan efektivitas penjualan, ISSP optimistis dapat mencapai target pertumbuhan penjualan 20% pada tahun ini.

ISSP juga memastikan pembangunan depo di Makassar dan Samarinda akan selesai sesuai rencana, meningkatkan kapasitas penyimpanan dan distribusi pipa baja ke wilayah-wilayah strategis di Indonesia. 

 
ISSP Chart by TradingView

Melalui langkah-langkah ini, ISSP berkomitmen untuk terus mencatatkan kinerja positif meskipun harus bersaing di tengah tantangan global dan tekanan dari barang impor yang masuk tanpa mematuhi prosedur yang berlaku.

Selanjutnya: Hubungan Prancis dan Israel Memanas, Ini Penyebab Utamanya

Menarik Dibaca: Resep Nasi Goreng Kampung Lengkap dengan Sate hingga Ayam Goreng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari