Sterling terangkat data ekonomi



JAKARTA. Poundsterling menguat terhadap sejumlah mata uang dunia lain. Data ekonomi Inggris yang positif menjadi salah satu penyebabnya.

Pasangan EUR/GBP, Selasa (3/9) pukul 19.45 WIB, melemah 0,26% menjadi 0,84664 dibandingkan sehari sebelumnya. Sementara, pasangan GBP/USD menguat 0,07% menjadi 1,5555 dan pairing GBP/JPY menguat 0,23% menjadi 154,775.

Data konstruksi di Inggris berdasarkan survei purchasing managers kembali melanjutkan kenaikan di bulan keempatnya pada Agustus 2013 di level 59,1. Ini merupakan yang tertinggi hampir selama enam tahun terakhir.   


"Sterling terdorong oleh data-data ekonomi Inggris dalam beberapa minggu ini yang positif," ucap Jeremy Stretch, Kepala strategi mata uang di Canadian Impereial Bank of Commerce di London, seperti dikutip Bloomberg.

Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures mengatakan, sterling beberapa hari terakhir menguat terhadap euro. Ini  dipengaruhi oleh pelemahan euro yang tertekan kondisi ekonomi Eropa masih menunjukkan ketidakpastian. "Kemungkinan euro tertekan terhadap sterling masih ada, namun hanya bersifat sementara," ujar Ariana.

Adapun, Alwi Assegaf, analis SoeGee Futures mengatakan, untuk pasangan GBP/USD masih akan ada potensi penguatan lanjutan. Namun, jika data manufaktur AS yang dirilis tadi malam ternyata positif, itu akan berpotensi menahan penguatan sterling. Di sisi lain, pasar tengah menanti pertemuan The Fed pada pertengahan September untuk mengetahui kepastian kebijakan stimulus moneter di AS.

Adapun Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures, mengatakan, pasangan GBP/JPY, penguatan terjadi lantaran kondisi yen Jepang relatif lebih riskan untuk terkoreksi. Namun, sterling juga menunggu rapat Bank of England (BoE) pada 5 September nanti. Jika BoE mengeluarkan kebijakan baru, mungkin ada potensi sterling melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini