WASHINGTON. China melirik model stimulus. Setelah laporan pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka terendah dalam enam tahun, China memangkas rasio pencadangan bagi perbankan. Alhasil, perbankan China bisa menambah kucuran pinjaman kepada nasabah hingga CNY 1,2 triliun atau sekitar US$ 193,5 miliar (kurs US$ 1=CNY 6,2). Zhou Xiaochuan, Gubernur Bank Sentral China, mengatakan, negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia ini memiliki ruang lebih dibandingkan negara lain untuk melonggarkan kebijakan moneter. Kendati demikian, China tak akan selalu mengambil keuntungan dari kondisi tersebut. "Pasti ada ruang, tetapi kami perlu menyesuaikan dengan hati-hati. Ini tidak berarti kami harus menggunakannya," ujar Zhou setelah menghadiri pertemuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) seperti dikutip Bloomberg.
Stimulus baru dari China
WASHINGTON. China melirik model stimulus. Setelah laporan pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka terendah dalam enam tahun, China memangkas rasio pencadangan bagi perbankan. Alhasil, perbankan China bisa menambah kucuran pinjaman kepada nasabah hingga CNY 1,2 triliun atau sekitar US$ 193,5 miliar (kurs US$ 1=CNY 6,2). Zhou Xiaochuan, Gubernur Bank Sentral China, mengatakan, negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia ini memiliki ruang lebih dibandingkan negara lain untuk melonggarkan kebijakan moneter. Kendati demikian, China tak akan selalu mengambil keuntungan dari kondisi tersebut. "Pasti ada ruang, tetapi kami perlu menyesuaikan dengan hati-hati. Ini tidak berarti kami harus menggunakannya," ujar Zhou setelah menghadiri pertemuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) seperti dikutip Bloomberg.