Stimulus ekonomi mengangkat penjualan mobil di awal tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil nasional meningkat tajam pada bulan Januari 2018. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) total penjualan naik 11,1% menjadi 95.892 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Donny Ismi Saputra, Direktur Marketing 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab melonjaknya permintaan mobil di awal tahun ini. "Salah satunya, sejak Desember 2017 sebenarnya sudah terlihat penjualan tinggi," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/2).

Kata Donny, beberapa pembelian di Desember masih berlanjut ke Januari tahun ini. "Beberapa konsumen ingin agar plat nomornya bisa menjadi Januari 2018," ungkapnya.


Faktor lainnya, menurut Donny ialah banyaknya peluncuran mobil baru oleh Agen Pemegang Merek (APM). "Stimulus merek ini juga sama dengan stimulus ekonomi (makro) kita saat ini. Kalau saya lihat kondisinya stabil," ucapnya.

Donny menambahkan, apapun kondisi ekonomi akan berdampak langsung terhadap bisnis mobil. Selain itu, beberapa stimulus regulasi mendongkrak permintaan kendaraan baru.

"Beberapa waktu lalu ada peraturan soal LCGC (low cost and green car) dan terbukti mendorong segmen itu, kalau nanti ada aturan baru soal LCEV (low carbon emission vehicle) mungkin bisa sama," terang Donny.

Suzuki Indomobil Sales sebagai pemain yang cukup lama mengaku sudah memprediksi ada kenaikan ini. "Soalnya sekarang proyek infrastruktur hampir komplit juga, dan permintaan jadi meningkat," kata Donny.

Oleh karena itu perusahaannya masih akan menambah produk baru di tahun ini. Donny memprediksi bakal ada peningkatan penjualan sebesar 2%-3% di 2018i, alias ada kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun lalu.

Senada dengan Donny, Presiden Direktur PY Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan, angka penjualan di awal 2018 ini terkait Vehicle Identification Number (VIN). "Di Januari beberapa merek mulai menambah angka sales karena VIN 2018. Ditambah ada beberapa insentif yang diberikan pada VIN tersebut," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/2).

Sedangkan jenis mobil yang masih populer di 2018 ini menurut Mukiat masih diseputar LCGC, SUV dan MPV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat