KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (
ASII) yakin kinerjanya tetap stabil di tengah masa pandemi Covid-19. Stimulus yang diberikan pemerintah, khususnya diskon PPnBM sektor otomotif, menjadi sentimen positif bagi emiten tersebut. Sekadar pengingat, pendapatan bersih ASII turun 4,25% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 51,70 triliun pada kuartal I-2021. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASII juga turun 22,66% yoy menjadi Rp 3,72 triliun di periode yang sama.
Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menyebut, pandemi Covid-19 memang mempengaruhi kinerja ASII. Namun, Manajemen Grup Astra melihat bahwa kinerjanya perlahan membaik pada tahun ini berkat pemulihan ekonomi nasional dan global serta stimulus yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya insentif PPnBM sektor otomotif.
“Terkait dengan insentif PPnBM, kami yakin stimulus ini akan mampu mendongkrak penjualan roda empat,” imbuh dia, Selasa (22/6). Saat ini, pabrik mobil ASII secara perlahan meningkatkan kapasitas produksinya untuk menghadapi peningkatan permintaan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. ASII pun terus menunjukkan perbaikan pada volume penjualan roda empat dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Bertahan di pandemi, Astra International (ASII) akan gunakan capex secara efektif “Namun, kami tetap waspada mengingat masih terdapat faktor ketidakpastian akibat dampak pandemi Covid-19,” ujar Tira. Lebih lanjut, ASII juga serius melakukan banyak hal dalam proses digitalisasi dalam beberapa tahun terakhir. Digitalisasi di ASII tak hanya berupa investasi untuk mendapatkan pertumbuhan in-organik, melainkan termasuk juga modernisasi untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
ASII juga cukup getol berinvestasi di perusahaan teknologi, seperti Gojek. Di sana, ASII telah membenamkan investasi sebanyak US$ 250 juta di tahun 2018 dan 2019.
Sinergi ASII dan Gojek terwujud berkat kehadiran
joint venture Bernama Go Fleet, perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan dan penyewaan mobil. Tahun ini pun ASII telah berinvestasi di Sayurbox dan Halodoc masing-masing sebesar US$ 5 juta dan US$ 35 juta. Tira menilai, kedua start up ini memiliki satu visi, misi, dan komitmen yang baik dalam memanfaatkan teknologi. Keputusan ASII untuk berinvestasi di bidang teknologi digital dipastikan bersifat jangka panjang, sehingga saat ini belum terlihat dampaknya bagi kinerja keuangan perusahaan. “Ke depannya, Astra akan selalu mengkaji kesempatan-kesempatan bisnis yang ada, termasuk dalam bidang digital,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari