JAKARTA. Meski Badan Urusan Logistik (Bulog) menjamin ketersediaan besar sampai tujuh bulan ke depan, bukan berarti selama tujuh bulan stock beras di pasar melimpah. Sebab, mundurnya musim tanam dapat membuat stock yang diperkirakan aman tujuh bulan bakal habis lebih awal. Winarno Tohir, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menghitung jika setiap rumah tangga menyimpan stock beras sekitar 10 kilogram (kg) sampai 20 kg. Artinya secara total nasional rumah tangga memiliki sekitar 1 juta ton sampai 1,5 juta ton. Ditambah beras cadangan yang dimiliki Bulog sebesar 1,9 juta ton. Namun ia menghitung, stock selama tujuh bulan bisa saja menyusut lebih awal, mengingat musim tanam mundur selama dua bulan. Jika sebelumnya musim tanam harusnya dimulai pada Oktober. Namun baru akan dimulai Desember mendatang.
Stock beras 7 bulan bisa menyusut lebih awal
JAKARTA. Meski Badan Urusan Logistik (Bulog) menjamin ketersediaan besar sampai tujuh bulan ke depan, bukan berarti selama tujuh bulan stock beras di pasar melimpah. Sebab, mundurnya musim tanam dapat membuat stock yang diperkirakan aman tujuh bulan bakal habis lebih awal. Winarno Tohir, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menghitung jika setiap rumah tangga menyimpan stock beras sekitar 10 kilogram (kg) sampai 20 kg. Artinya secara total nasional rumah tangga memiliki sekitar 1 juta ton sampai 1,5 juta ton. Ditambah beras cadangan yang dimiliki Bulog sebesar 1,9 juta ton. Namun ia menghitung, stock selama tujuh bulan bisa saja menyusut lebih awal, mengingat musim tanam mundur selama dua bulan. Jika sebelumnya musim tanam harusnya dimulai pada Oktober. Namun baru akan dimulai Desember mendatang.