Stock split ASII jadi pendulum IHSG hari ini



JAKARTA. Di tengah ketegangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pasar efek Indonesia mendapat sedikit angin segar. Satu katalis datang dari PT Astra International Tbk (ASII). Hari ini adalah pertama kali saham ASII diperdagangkan pasca stock split.

Satrio Utomo, Head of Research, PT Universal Broker Indonesia menilai, besarnya kapitalisasi saham ASII, membuat pergerakan pasca split ini, bisa menjadi pendulum, penentu arah dari pergerakan IHSG.

Dengan catatan, "Hanya penutupan ASII di atas 6.350 yang akan menjadi signal positif," ulasnya, Selasa (5/6).


Secara umum, menurut pria yang akrab dipanggil Tommy ini, dalam kondisi normal, koreksi tipis 0,14% yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) akan membuat IHSG yang kemarin terkoreksi 3,8% mengalami technical rebound. Rebound yang terjadi karena koreksinya terlalu dalam.

”Meskipun demikian, apakah rebound ini bisa berlanjut hingga nanti sore, dan apakah rebound ini bisa memberikan signal dari berakhirnya trend turun, sangat tergantung dari kemampuan dari indeks ini menembus resisten pertama di 3.690-3.700. Trend turun jangka pendek baru berakhir jika resisten tersebut ditembus,” paparnya.

Hitungan berbeda datang dari Akhmad Nurcahyadi, analis BNI Securities. Ia menghitung, prospek ASII setelah stock split di luar penurunan indeks saat ini hanya positif bagi emiten itu sendiri. Terlebih secara fundamental, saham Astra memang dijagokan dan banyak diminati.

"Dengan demand yang tinggi dan supply terbatas tentunya akan menaikkan harga saham tersebut," jelas Nurcahyadi.

Namun jika dikaitkan dengan pergerakan IHSG, stock split itu tak akan terlalu memberikan dampak yang signifikan.

"Jika masih banyak capital outflow dan sentimen negatif global, katalis itulah yang mendominasi pasar saham," ujarnya. Namun tak dipungkiri, menurutnya pemecahan saham itu akan mengurangi katalis negatif yang berpotensi menurunkan harga saham ASII.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: