KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split). Sebut saja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Andira Agro Tbk (ANDI). Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai aksi stock split tersebut sebagai sinyal dari perusahaan bahwa mereka melihat pergerakan harga saham di pasar. Menurutnya, emiten telah melihat valuasi harga saham sudah besar sehingga perdagangan saham menjadi terbatas. “Jadi ini bisa untuk mengubah strategi. harga saham di-split sehingga orang merasa harga saham murah,” jelas Hans Kwee kepada Kontan.co.id, Jumat (10/10).
Stock split dilakukan karena emiten melihat harga sahamnya sudah mahal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split). Sebut saja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Andira Agro Tbk (ANDI). Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai aksi stock split tersebut sebagai sinyal dari perusahaan bahwa mereka melihat pergerakan harga saham di pasar. Menurutnya, emiten telah melihat valuasi harga saham sudah besar sehingga perdagangan saham menjadi terbatas. “Jadi ini bisa untuk mengubah strategi. harga saham di-split sehingga orang merasa harga saham murah,” jelas Hans Kwee kepada Kontan.co.id, Jumat (10/10).