Stok AS menekan minyak ke US$ 41,03 sebarel



HONG KONG. Minyak masih tertekan seiring meningkatnya stok minyak AS sehingga terus membuat stok global berada di posisi tertinggi lebih dari delapan dekade menjelang pertemuan di Doha, Kamis (14/4).

Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun sebanyak 73 sen ke level US$ 41,03 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level US$ 41,04 pada pukul 2:52 siang waktu Hong Kong. Minyak ini turun 41 sen ke level US$ 41,76 pada hari Rabu setelah naik 13 % pada tiga sesi sebelumnya.

Minyak jenis Brent untuk pengiriman Juni kehilangan 71 sen, atau 1,6 %, ke level US$ 43,47 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak turun 51 sen ke level US$ 44,18 pada hari Rabu.


Sebelumnya, stok minyak AS naik 6,6 juta barel pekan lalu menjadi 536,5 juta, yang terbesar sejak 1930. Lompatan tersebut lebih tinggi dari sembilan perkiraan dalam survei Bloomberg.

Pertemuan April 17 nanti akan menyepakati langkah-langkah untuk mengurangi surplus 2 juta barel per hari, kata Wakil Menteri Perminyakan Fayyad Al-Nima Irak, tanpa mengatakan apakah Irak akan melakukan pembatasan output.

Asal tahu saja, minyak kembali pulih setelah jatuh ke level terendah dalam lebih dari 12 tahun di tengah tanda-tanda surplus stok global akan memudar seiring penurunan produksi AS. Sementara empat puluh analis dan pedagang yang disurvei Bloomberg News memiliki pandangan yang berbeda mengenai apakah pembicaraan di ibukota Qatar nanti akan berhasil membatasi output, mayoritas memprediksi kesepakatan tidak akan berdampak pada arus aktual minyak mentah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto