JAKARTA. Saat musim hujan, produksi garam petani lokal biasanya jatuh. Namun, beberapa produsen garam mengaku tak akan impor garam dalam waktu dekat. Selain stok garam lokal masih banyak, mereka memilih akan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan serta menyerap stok garam petani lokal. Dua perusahaan garam itu adalah PT Cheetam Garam Indonesia dan PT Garam. Arthur Tanudjaja, Presiden Direktur PT Cheetam Garam Indonesia mengatakan, Cheetam akan meningkatkan penyerapan garam petani lokal tahun ini sehingga belum merencanakan impor. "Kami belum tahu jumlahnya, yang jelas akan lebih besar dari tahun kemarin," katanya kepada KONTAN, Kamis (5/1). Sepanjang 2011, PT Cheetam mengimpor sekitar 70.000 ton garam. Mereka hanya membeli garam petani lokal sebanyak 10.000 ton karena kualitas garam domestik kurang baik. Garam impor memiliki kandungan natrium klorida (NaCl) mencapai 98% dan tingkat kekotoran hanya 0,002%. Angka itu lebih baik dibanding dengan produksi garam petani lokal.
Stok banyak, produsen garam stop impor
JAKARTA. Saat musim hujan, produksi garam petani lokal biasanya jatuh. Namun, beberapa produsen garam mengaku tak akan impor garam dalam waktu dekat. Selain stok garam lokal masih banyak, mereka memilih akan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan serta menyerap stok garam petani lokal. Dua perusahaan garam itu adalah PT Cheetam Garam Indonesia dan PT Garam. Arthur Tanudjaja, Presiden Direktur PT Cheetam Garam Indonesia mengatakan, Cheetam akan meningkatkan penyerapan garam petani lokal tahun ini sehingga belum merencanakan impor. "Kami belum tahu jumlahnya, yang jelas akan lebih besar dari tahun kemarin," katanya kepada KONTAN, Kamis (5/1). Sepanjang 2011, PT Cheetam mengimpor sekitar 70.000 ton garam. Mereka hanya membeli garam petani lokal sebanyak 10.000 ton karena kualitas garam domestik kurang baik. Garam impor memiliki kandungan natrium klorida (NaCl) mencapai 98% dan tingkat kekotoran hanya 0,002%. Angka itu lebih baik dibanding dengan produksi garam petani lokal.