Stok batubara PLN untuk pembangkit berada di atas 10 hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan saat ini tingkatan stok batubara pada pembangkit-pembangkit listrik yang dimiliki mencapai di atas 10 hari.

Sebelumnya, persoalan stok batubara menjadi salah satu bahasan dalam agenda Rapat Kerja antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR RI pada Senin (22/3).

Kondisi stok PLN disebutkan menipis dan PLN juga dikabarkan meminta penurunan harga acuan Domestic Market Obligation (DMO) batubara untuk pembangkit listrik.


"Stok saat ini rata-rata masih di atas 10 hari. Pada prinsipnya PLN siap menjalankan apa yang menjadi kebijakan pemerintah," ungkap Vice President Public Relations PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).

Baca Juga: Pengamat menilai penurunan harga batubara untuk pembangkit bakal rugikan negara

Adapun, dalam gelaran Rapat Kerja tersebut,  Anggota Komisi VII dari Fraksi Gerindra Kardaya Warnika menilai permintaan penurunan harga bermula dari permasalahan stok yang dialami PLN. "Permasalahan ini timbul karena stok, kekurangan stok, harga batubara naik. masalah ini harusnya bisa diantisipasi PLN apalagi punya PLN batubara," jelas Kardaya.

Ia menambahkan jika harga batubara diturunkan maka bukan tidak mungkin bakal berdampak pada pemberian subsidi yang bisa saja dikenakan. Kardaya menilai penggunaan subsidi erat kaitannya dengan APBN sehingga bukan hal mudah untuk diimplementasikan.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Demokrat Muhammad Nasir mengungkapkan pemenuhan Domestic Market Obligation (DMO) oleh perusahaan batubara tidak memenuhi target. Hal ini juga kemudian berdampak pada pemenuhan kebutuhan untuk kelistrikan PLN. "Kewalahan sekarang PLN, stok pembangkit cuma 3 hari," ujar Nasir, Senin (22/3).

Selanjutnya: PLN disebut meminta penurunan harga batubara, begini usulan Kementerian ESDM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .