JAKARTA. Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengingatkan, pasokan batubara untuk proyek 35.000 Megawatt (MW) terancam habis pada masa mendatang. "Cadangan batubara di dalam negeri tidak akan sanggup menghidupi pembangkit pada proyek 35.000 MW ke depan. Menurut penelitian, komoditas ini akan habis pada tahun 2035," kata Ketua Harian APLSI Arthur Simatupang di Jakarta, Senin (15/8). Hal tersebut, menurut Arthur, membuat pengembang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sangat cemas, karena diperlukan pasokan batubara yang cukup untuk keberlangsungan proyek yang juga menjadi salah satu program andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Stok batubara untuk proyek 35.000 MW terancam
JAKARTA. Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengingatkan, pasokan batubara untuk proyek 35.000 Megawatt (MW) terancam habis pada masa mendatang. "Cadangan batubara di dalam negeri tidak akan sanggup menghidupi pembangkit pada proyek 35.000 MW ke depan. Menurut penelitian, komoditas ini akan habis pada tahun 2035," kata Ketua Harian APLSI Arthur Simatupang di Jakarta, Senin (15/8). Hal tersebut, menurut Arthur, membuat pengembang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sangat cemas, karena diperlukan pasokan batubara yang cukup untuk keberlangsungan proyek yang juga menjadi salah satu program andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo.