BANGKOK. Pemerintah junta Thailand sedang bersiap-siap membongkar gedung beras karena sudah kelebihan pasokan. Selain itu, Departemen Perdagangan Luar Negeri Thailand akan melelang gandum sebanyak 1 juta ton dalam dua tahun ke depan. Eksportir beras terbesar di dunia ini telah menimbun beras sebanyak 17,8 juta metrik ton setelah Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra menghabiskan US$ 27 miliar membeli produk petani di atas harga pasar. "Thailand masih memiliki stok besar yang tersedia. Harga akan tetap lemah," ujar Mamadou Ciss, Presiden Alliance Commodities (Suisse) SA seperti dilansir Bloomberg. Pemimpin Junta, Prayuth Chan-Ocha berusaha untuk mengosongkan gudang tanpa harus menggoyang pasar. Pemerintah ingin mempercepat penjualan untuk mengurangi biaya persediaan sambil memastikan harga yang bisa diterima. Thailand akan dibantu dengan musim kering yang mengurangi produksi beras hingga 31% atau sekitar 6,7 juta ton.
Stok beras Thailand menumpuk
BANGKOK. Pemerintah junta Thailand sedang bersiap-siap membongkar gedung beras karena sudah kelebihan pasokan. Selain itu, Departemen Perdagangan Luar Negeri Thailand akan melelang gandum sebanyak 1 juta ton dalam dua tahun ke depan. Eksportir beras terbesar di dunia ini telah menimbun beras sebanyak 17,8 juta metrik ton setelah Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra menghabiskan US$ 27 miliar membeli produk petani di atas harga pasar. "Thailand masih memiliki stok besar yang tersedia. Harga akan tetap lemah," ujar Mamadou Ciss, Presiden Alliance Commodities (Suisse) SA seperti dilansir Bloomberg. Pemimpin Junta, Prayuth Chan-Ocha berusaha untuk mengosongkan gudang tanpa harus menggoyang pasar. Pemerintah ingin mempercepat penjualan untuk mengurangi biaya persediaan sambil memastikan harga yang bisa diterima. Thailand akan dibantu dengan musim kering yang mengurangi produksi beras hingga 31% atau sekitar 6,7 juta ton.