Stok beras untuk puasa dan lebaran masih aman



JAKARTA. Pemerintah menjamin kebutuhan beras selama bulan puasa dan lebaran mendatang masih mencukupi. Stok beras di gudang-gudang Perusahaan Umum Bulog aman, sehingga bisa digunakan untuk mengguyur pasar untuk menjaga harga beras agar tetap stabil.

Menteri Pertanian Suswono menyatakan, cadangan beras nasional di Bulog mencapai 2,6 juta ton. Ia mengklaim cadangan sebanyak ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran, bahkan mencukupi kebutuhan hingga Agustus 2013.

Menurut pantauan Kementerian Pertanian, faktor cuaca tahun ini memberikan dampak positif bagi produksi beras tahun ini. "Pertumbuhan produksi padi tahun ini kami perkirakan sebesar 4,87% atau sama dengan capaian tahun lalu," kata Suswono, Rabu (29/5) di Jakarta.


Suswono juga optimistis produksi padi tahun 2013 bisa mencapai 72,3 juta ton gabah kering giling (GKG). Atas dasar angka-angka pencapaian itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) tidak berencana membuka keran impor beras untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran. "Tidak ada alasan impor, jika cadangan beras nasional berada di atas 2 juta ton," jelas Suswono.

Hasim Danuri, staf khusus Menteri Pertanian Bidang Efisiensi Pembangunan Pertanian menambahkan, selain cadangan beras yang ada di gudang Bulog, Kementerian Pertanian memperkirakan masyarakat juga masih memiliki cadangan beras untuk di konsumsi sendiri.

Cadangan beras di masyarakat ini berasal dari produksi 2012. Perkiraan Hasan jumlah cadangan beras di masyarakat ini mencapai 5 juta ton. Untuk memaksimalkan penyerapan beras dalam negeri, Kementerian Pertanian telah meminta Bulog membeli gabah atau beras dari perusahaan penggilingan skala kecil dan kelompok tani.

Harga fluktuatifKhudori, pengamat pertanian berpendapat, cadangan beras nasional sebesar 2,6 juta ton cukup untuk mengamankan kebutuhan puasa dan lebaran. "Melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pasokan beras akan tetap aman meski ada fluktuasi harga tapi tidak tinggi," jelasnya.

Kini yang perlu dilakukan oleh pemerintah hanyalah mengefektifkan pembelian gabah dari masyarakat melalui Bulog. Pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras sebesar Rp 6.600 per kilogram (kg). Sedangkan untuk beras lokal berkualitas bagus seperti beras Cianjur HPP sebesar Rp 8.000 per kg.

Ia menilai impor beras baru diperlukan untuk mengantisipasi musim paceklik, misalnya pada Oktober hingga Desember. Atau kebutuhan di awal tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dadan M. Ramdan