Stok CPO Dunia Tak Mampu Penuhi Permintaan



NUSA DUA (BALI). Kendati produksi crude palm oil (CPO) Indonesia tahun depan diperkirakan akan naik 6,3% dari tahun ini yang kurang lebih mencapai 19 juta ton menjadi 22 juta ton akhir tahun depan, namun total stok dunia justru diramalkan tidak akan sanggup memenuhi permintaan. Dorab E. Ministry, analis dari Godrej Internasional meyakini siklus badai El Nino yang akan menghantam Indonesia dan Malaysia berpengaruh pada kapasitas produksi CPO yang akan dihasilkan kedua negara pengekspor terbesar CPO tersebut. Padahal pada saat bersamaan konsumsi dunia terus mengalami peningkatan secara signifikan. Karena itu Dorab percaya, Indonesia yang kini menggenggam 44% market share perdagangan CPO dunia, pada tahun depan seharusnya bisa meningkatkan ekspornya hingga 50% dari total kebutuhan dunia. Artinya jika tahun ini total produksi CPO Indonesia berkisar 19 juta ton dengan komposisi ekspor mencapai 16 juta ton, maka tahun depan ekspor Indonesia minimal bisa mencapai 18,2 juta ton. Dengan penyerapan domestik yang diperkirakan tak beranjak dari 4 juta ton setahun. Di sisi lain pertumbuhan permintaan dunia bakal tumbuh 5,5 juta ton, padahal prediksi pertumbuhan stok hanya mencapai 3,25 juta ton. "Selain faktor cuaca, sebagian besar pohon kelapa sawit juga membutuhkan peremajaan," terang Dorab. "Sementara standar hidup yang makin tinggi di berbagai negara juga menambah kebutuhan akan minyak nabati," imbuh Dorab. James Fry pengamat industri kelapa sawit dari LMC International menambahkan tren penggunaan biodiesel diseluruh dunia turut mendongkrak permintaan terhadap CPO. "Meski penggunaan biodiesel belum besar tapi trennya menunjukkan peningkatan dengan adanya mandatory dari pemerintah di beberapa negara," ujar Fry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: